Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2013, 18:06 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Guru, pemegang peran kunci

"Percaya atau tidak, guru ikut berperan dalam pembentukan kebiasaan jajan pada anak. Anak SD lebih takut pada guru dibanding orangtua," kata psikolog anak, Dr. Rosemini A.P, M.Psi.  Akibatnya, bila guru jajan pangan berbahaya, anak yang menjadi murid akan melakukan hal yang sama.

Rose menyarankan guru untuk memberi contoh yang baik bagi muridnya, misalnya tidak asal jajan. Melalui pembiasaan ini anak bisa diajak memahami manfaat tidak jajan sembarangan. Anak juga bisa mengetahui keuntungan mengkonsumsi makanan bergizi.

Mekanisme penghargaan juga bisa diberikan. "Bila anak ketahuan jajan sembarangan bisa dikasih hukuman. Tapi harus yang mengajarkan pentingnya tidak jajan sembarangan, karena dikhawatirkan mengandung zat berbahaya," kata Rose.

Rose juga menyarankan diadakannya sesi makan bekal bersama. Pada sesi ini anak bisa melihat dan menyantap makanan yang dikategorikan sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau