Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2013, 13:03 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com - Anak-anak yang selama di kandungan terpapar merkuri dalam dosis rendah, misalnya dari ikan yang dimakan ibunya, ternyata risikonya mengalami autisme tidak meningkat.

Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan penelitian selama 30 tahun di Republik Sychelles, daerah sekitar Laut India. Penduduk di negara ini rata-rata mengonsumsi ikan 10 kali lebih banyak daripada ikan yang dimakan orang Eropa dan Amerika Serikat.

Penelitian melibatkan anak-anak dari ibu yang makan 12 porsi ikan setiap minggu selama kehamilannya. Ternyata tidak ditemukan kaitan antara paparan merkuri saat hamil dan munculnya gangguan perkembangan seperti autisme.

"Hasil penelitian ini menguatkan bukti bahwa paparan zat kimia itu tidak berperan kuat dalam terjadinya autisme pada anak," kata Edwin van Wijngaarden, peneliti dari University of Rochester Medical Center, New York, AS.

Paparan merkuri bisa terjadi dari sumber alami di lingkungan, misalnya letusan gunung berapi, atau dari hasil limbah pembangkit listrik. Kebanyakan merkuri bertumpuk di lautan, sehingga zat kimia ini masuk dalam makanan manusia lewat ikan.

Ikan sendiri adalah sumber protein, vitamin E, dan asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk perkembangan otak. Namun kadar merkuri dalam ikan pada umumnya rendah.

Kekhawatiran akan konsumsi ikan akan meningkatkan risiko autisme berawal dari penelitian yang menyebutkan paparan merkuri dalam jumlah tinggi terkait dengan gangguan perkembangan.

Badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) baru-baru ini juga merekomendasikan agar ibu hamil membatasi konsumsi ikan. Meski begitu sejauh ini efek dari paparan merkuri dosis rendah belum diketahui.

"Meski konsumsi ikan penduduk Seychelles lebih tinggi dibanding negara lain, tetapi kadar merkuri dalam ikan tersebut masih dianggap rendah," kata Philip Davidson, peneliti.

Karena itu para peneliti mengatakan para ibu hamil tak perlu khawatir untuk mengonsumsi ikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau