Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Tiap Hari Jauhkan Wanita dari Kanker

Kompas.com - 13/09/2013, 09:04 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber Dailymail


KOMPAS.com
-Olahraga ternyata tak sekedar menjadikan tubuh lebih bugar. Bagi wanita, olahraga dapat menjadi benteng ampuh terhadap serangan kanker rahim.

Riset di Inggris membuktikan, olahraga selama 38 menit sehari ditambah menjaga pola makan, dapat membantu mencegah 44 persen kasus kanker rahim.

Studi terbaru ini dilakukan para ahli dari Imperial College London. Para peneliti meninjau berbagai studi sejak 2007 tentang kanker rahim dan hubungannya dengan diet, olahraga, dan berat badan. Hasilnya, 44 persen kanker rahim di Inggris dapat dicegah dengan cara penjagaan berat badan dan rajin olahraga.

Para ilmuwan percaya, ada hubungan antara kanker dan lemak tubuh. Di antaranya, lemak melepaskan hormon yang meningkatkan risiko tumbuhnya kanker. Rutin olahraga menjaga kadar hormon tidak berlebih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Olahraga juga menjaga sistem pencernaan tetap sehat.

Laporan dari World Cancer Research Fund's Continuous Update Project (CUP) menyatakan, setidaknya 3.700 kasus kanker dapat dicegah setiap tahunnya dengan berolahraga.

Sayangnya menurut laporan itu, hanya 56 persen wanita di Inggris yang bergerak aktif setidaknya selama 30 menit setiap hari, 5 kali dalam seminggu. Selain itu, hanya 39 persen yang memiliki berat badan berkategori sehat. Tidak ada jalan lain, para wanita harus rajin olahraga untuk menghindari risiko kanker rahim.

"Kami menyarankan untuk rutin olahraga 30 menit setiap hari dan tetap langsing, namun jangan sampai underweight," kata Direktur Eksekutif World Cancer Research Fund (WCRF), Karen Sadler.

Kanker rahim merupakan penyakit yang paling banyak dialami wanita berusia lebih dari 60 tahun. Jenis yang paling umum adalah kanker endometrial.

"Endometrial memang bentuk kanker paling umum. Walaupun cukup signifikan, setiap tahunnya proporsi ini bisa dicegah dengan aktif olahraga dan makan hidangan sehat," kata dokter Elisa Bandera dari Rutgers Cancer Institute di Amerika yang juga anggota CUP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com