Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2013, 08:10 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com — Upaya membakar timbunan kalori dalam tubuh tak hanya dapat dilakukan dengan berolahraga saja. Saat tidur pun, tubuh sebenarnya juga dapat melakukannya. Caranya yaitu dengan mengkondisikan tidur dalam suhu ruang yang lebih rendah.

Sebuah terbaru para ahli dari National Institute of Health Clinical Center mengindikasikan, menurunkan suhu ruangan saat tidur dapat membantu mempercepat daya metabolisme tubuh. Ini artinya, tubuh mampu membakar lebih banyak kalori.

Dalam studi ini, para peneliti melibatkan 31 orang dewasa sehat yang diminta tidur dalam suhu yang berbeda. Kelompok pertama diminta tidur dalam suhu ruangan sekitar 24 derajat celcius, sedangkan kelompok lainnya dalam suhu 19 derajat celcius. Hasilnya menunjukkan, kelompok pertama membakar tujuh persen kalori lebih banyak  dibandingkan kelompok kedua.

Francesco Saverio Celi, peneliti dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, mengatakan, tidur pada suhu yang lebih rendah membuat tubuh harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu tubuh stabil pada kisaran 37 derajat celcius.

Menurut studi tersebut, jika Anda mengurangi suhu ruangan menjadi 19 derajat celcius saat tidur, Anda dapat membakar 100 kalori ekstra dalam  24 jam tidur. Mungkin terdengar tidak banyak, tetapi itu hanyalah kalori ekstra yang terbakar, belum lagi kalori yang memang sudah seharusnya dibakar saat tidur.

Nah, bukankah menyenangkan untuk menikmati secangkir yogurt beku yang kalorinya bisa dibakar saat tidur?

Meski demikian, peneliti studi masih belum dapat memastikan kompensasi apa yang diterima tubuh dengan tidur di suhu yang rendah, apakah jadi lapar saat bangun atau lebih bertenaga.

Studi sebelumnya menunjukkan, tidur di suhu terlalu rendah dapat mengakibatkan jantung bekerja lebih keras sehingga kurang baik untuk kesehatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com