Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Pekerjaan Rumah Tangga Digolongkan Olahraga?

Kompas.com - 21/10/2013, 09:57 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com
- Aktivitas rumah tangga sehari-hari seperti menyapu, mencuci, dan memasak merupakan kegiatan aktif yang kerap digolongkan sebagai bentuk olahraga. Kegiatan domestik tersebut dipercaya bisa membakar kalori, dan menyebabkan tubuh tetap sehat.

Namun riset terbaru yang diterbitkan jurnal BMC Public Health mengatakan, kegiatan tersebut tidak bisa digolongkan dalam olahraga. Dalam penelitian tersebut, mereka yang melakukan banyak pekerjaan rumah tangga umumnya mengalami overweight.

Riset melibatkan 4.500 responden usia dewasa. Para responden diminta membuat daftar pekerjaan yang dianggap sebagai kegiatan fisik sedang sampai berat. Hasilnya, responden yang memasukkan pekerjaan rumah tangga dalam kategori aktivitas fisik cenderung mengalami overweight. Hasil ini didukung fakta sebagian orang yang menganggap kegiatan rumah tangga membakar banyak kalori daripada yang sebenarnya. Kebanyakan responden yang melakukan kesalahan ini umumnya wanita dan usia lanjut.

“Hasil riset mengindikasikan, kecenderungan orang melebihkan nilai atas hal baik yang dilakukan. Hal ini juga tercermin dari penggunaan catatan harian makanan (food diaries), pedometer, atau aplikasi lainnya untuk mengukur lebih objektif apa yang telah dilakukan,” ujar Director of Health and Wellbeing di Public Health England, Kevin Fenton.

Berdasarkan panduan UK Department of Health, seseorang harus menjaga kesehatan dengan rutin beraktivitas fisik. Kegiatan yang berkisar sedang sampai berat ini dilakukan sedikitnya 150 menit selama 2,5 jam seminggu. Sementara kegiatan rumah tangga hanya mencakup 35,7 persen dari aktvfitas fisik yang digolongkan sedang sampai berat atau moderate to vigorous physical activity (MVPA).

Kondisi ini menyebabkan National Health Service (NHS) tidak mempertimbangkan kegiatan rumah tangga sebagai bagian dari olahraga. “Kegiatan domestik dihitung sebagai olahraga pada wanita dan lansia. Bagaimanapun kegiatan ini tidak menyediakan keuntungan fisik layaknya yang tercantum pada panduan kesehaatan pemerintah,” kata peneliti Dr. Edward Archer dari Arnold School of Public Health di University of South Carolina, Columbia.

Sebelumnya, berbagai artikel telah ditulis terkait potensi pembakaran kalori dan pengurangan berat badan dari pekerjaan rumah tangga. Beberapa bahkan mengatakan, membersihkan kamar mandi dan menyapu membakar lebih banyak kalori dibanding penggunaan teknologi.

Tetap aktif bagaimanapun lebih menguntungkan, walau kegiatan ruman tangga tak dapat digolongkan sebagai olahraga. Penggunaan teknologi memungkinkan pekerjaan rumah tangga lebih sedikit untuk dilakukan. Hal ini berhubungan dengan peningkatan obesitas di suatu wilayah.

“Saat ini, tidak lagi dibutuhkan kegiatan fisik sedang sampai berat untuk melakukan urusan rumah tangga. Karena itu baik pria dan wanita harus mengalokasikan waktu untuk melakukan aktivitas fisik, yang tidak bisa dilakukan sehari-hari,” kata Archer.

Fenton percaya, melakukan kegiatan rumah tangga tidak bisa dihilangkan dari daftar kegiatan fisik. Kegiatan rumah tangga memungkinkan tetap beraktifitas fisik meski dalam kategori ringan sampai sedang. Kegiatan fisik menunjang kesehatan mental seseorang.

“Dari sudut pandang individu, kegiatan fisik rumah tangga seperti belanja, antar jemput anak, atau mengirimkan surat memberi dampak positif pada kesehatan fisik dan mental. Seseorang yang aktif memperoleh lebih banyak keuntungan. Penting untuk diakui berat badan yang sehat adalah salah satu manfaat dari aktifitas fisik,” kata Fenton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Health
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Health
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau