TANYA :
Dear Dokter, saya sudah lebih dari setahun mengalami batuk batuk. Meskipun batuk yang saya alami tidak berlangsung secara terus menerus. Namun frekuensi dan jaraknya cukup berdekatan. Saya sudah minum obat batuk segala jenis namun tidak ada perubahan. Saya juga sudah pernah rongent, tes darah, dan cek TBC, semua hasilnya negatif dan normal. Awalnya, sebelum saya mengalami batuk ini, saya pernah masuk UGD karena sesak napas yang diakibatkan oleh asam lambung. Apakah batuk saya ini ada hubungannya dengan asam lambung? Batuk saya merupakan batu kering, hanya beberapa minggu ini mulai berdahak, jika sedang tidur atau mengantuk batuknya semakin menjadi-jadi. Jika sudah batuk sampai muntah. Muntahnya hanya berupa liur putih yg berbusa. Setiap batuk juga selalu disertai sendawa dan seringkali daerah dada (di bagian tengah payudara) berbunyi seperti bunyi perut yang sedang keroncongan belum makan. Apa yang seharusnya saya lakukan dok? Jika memang dari asam lambung adakah makanan tertentu yang harus saya hindari? Dan pemeriksaan seperti apa yang sebaiknya saya lakukan untuk memastikan penyebab batuk tersebut? Terima kasih.
(Kanis, 24, Jakarta)
JAWAB :
Saudari Kanis di Jakarta
Melihat gejala yang Saudari sampaikan, kemungkinan batuk yang Saudari alami bukan dari kelainan paru-paru. Apalagi pada pemeriksaan sebelumnya paru-paru Anda dalam batas normal. Walaupun demikian sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan ulang paru-paru 6 bulan kemudian.
Dari gejala dan keluhan tipe batuk yang Saudari ungkapkan, batuk yang relatif kering, pada waktu berbaring, malam hari, ada sendawa, muntah, rasa tidak nyaman di dada, ada riwayat sesak karena asam lambung, maka kemungkinan penyebab batuk itu adalah suatu kelainan yang dikenal dengan GERD, singkatan dari gastroesophageal reflux disease. Dimana isi lambung, termasuk asam lambung Anda masuk kembali ke dalam kerongkongan Anda. Dalam ke keadaan normal itu tidak terjadi.
Kemudian, apa yang harus Anda lakukan? Seharusnya pastikan dulu apakah itu memang karena kemungkinan GERD yang Anda alami. Ada bermacam pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikannya. Sebaiknya Anda konsultasi lebih lanjut ke dokter internist langganan Anda atau gastroenterologist.
Sebelum Anda melakukan pemeriksaan itu ada beberapa hal yang mungkin dapat membantu, di antaranya adalah:, tidak makan paling tidak 2 jam sebelum makan, makan dengan porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering. Mengurangi makanan yang pedes, asam, berlemak, mengurangi minuman bersoda, kopi, berhenti merokok, menurunkan berat badan (bila Anda obes), dapat juga membantu.
Obat-obat antasida yang bisa dibeli bebas di luar, dan H2- receptor blocker juga dapat Anda coba. Tetapi, pemakian yang lama juga harus hati-hati. Sekali lagi, sebaiknya Anda konsultasi lagi ke dokter internist setempat.
Terimakasih, semoga membantu
Wassalam
Irsyal Rusad