Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru Perempuan Ini "Ditumbuhkan" di Dadanya

Kompas.com - 03/11/2013, 19:30 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com — Seiring kemajuan teknologi, prosedur medis terbaru terus ditemukan. Belum lama ini, para ahli di China mengembangkan teknik transplantasi baru yang memungkinkan seorang perempuan korban kebakaran menumbuhkan "calon wajah baru" di dadanya sendiri.

Korban bernama Xiu Jianmei (17) kehilangan wajahnya akibat kebakaran. Masa kecilnya dilalui dengan penyakit kronis dan wajah yang tidak bisa diberbaiki dengan metode operasi plastik.

Untuk mengatasi kondisi Jianmei, dokter bedah di Funzhou Provinsi Fujian bereksperimen dengan teknologi yang memungkinkan regenerasi jaringan. Dari teknologi ini dapat dihasilkan jaringan dagu, kelopak mata, dan telinga yang baru.

Proses perbaikan wajah Jianmei dilakukan bertahap lewat serangkaian operasi yang setiap sesi bisa berlangsung selama delapan jam. Dalam operasi tahap pertama, ahli bedah memindahkan sepotong pembuluh darah dari paha Jianmei. Potongan tersebut lalu ditanam dalam dadanya. Selanjutnya dokter menarik kulit pada dada pasien dengan memasukkan alat berisi air di bawah lapisan kulit (subcutaneous layer). Dengan perlakuan tersebut, para dokter menumbuhkan cukup daging untuk mencangkok wajah pasien.

"Dengan wajah yang baru, pasien dapat mengekspresikan diri dengan cara yang lebih layak. Wajah pasien bahkan bisa merona seusai perubahan emosinya. Namun, untuk mencapai hasil ini tentu membutuhkan waktu," kata salah satu dokter, Jiang Chenhong.

Dengan temuan terbaru ini, ilmuwan China berhasil melakukan tranplantasi dengan menumbuhkan jaringan langsung pada tubuh pasien. Mereka tidak lagi mencangkok kulit atau jaringan lain dari tubuh donor untuk menyokong kehidupan pasien.

Menggunakan prosedur yang sama dengan Jianmei, saat ini para dokter mengoperasi korban kecelakaan. Dokter bedah menumbuhkan daging pada dahi korban kecelakaan mobil, yang digunakan untuk membentuk hidung yang baru.

Operasi ini sebetulnya bukanlah yang pertama. Para dokter bedah di Perancis yang pertama kali sukses melakukan transplantasi wajah pada Mei 2005. Operasi dilakukan pada Isabelle Dinoir yang saat ini berusia pertengahan 40 tahun. Namun, dalam operasi ini masih digunakan donor sebagai tempat menumbuhkan jaringan baru.

Isabella digigit anjing retriever Labrador setelah kehilangan kesadaran akibat konsumsi obat tidur. Dalam operasi ini dokter mencangkokkan tiga jaringan wajah, termasuk hidung dan mulut. Pencangkokan diambil dari jaringan otak donor yang sudah mati.

Sampai saat ini, para dokter di China sudah melakukan sedikitnya 10 operasi transplantasi wajah. Mereka mengatakan, semua operasi mengalami kesuksesan. Namun, pada Juli 2008, pasien bernama Li Guoxing berusia 32 tahun ditemukan meninggal dua tahun seusai tranplantasi wajah.

Kematian Guoxing diduga akibat komplikasi daya tahan tubuhnya. Dokter mengatakan, kematian Gioxing dikarenakan pasien berhenti mengonsumsi obat yang menekan daya tahan tubuhnya dan beralih ke pengobatan herbal.

"Kematian Guoxing tidak ada hubungannya dengan operasi. Operasi tranplantasi yang dilakukan berjalan sukses. Dalam kasus ini, kita tidak bisa mengabaikan efek obat pada sistem ketahanan tubuh," kata dokter bedah yang melakukan operasi, Guo Shuzong.

Guoxing menjalani operasi setelah wajahnya digigit beruang saat berburu. Dokter bedah mencangkok jaringan pada wajahnya dengan menggunakan jaringan dari donor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com