Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2013, 19:58 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com — Bukan maksud menakut-nakuti, melainkan perawatan vampire facial memang menggunakan darah sebagai komponen utama. Penamaan terapinya pun mengikuti tokoh immortal vampire, yang menggunakan darah sebagai komponen utama hidupnya.

Vampire facial adalah perawatan wajah antikerut terbaru yang menggunakan darah para penggunanya. Darah diusapkan ke seluruh wajah sehingga penggunanya memiliki kulit yang tetap kenyal dan bebas noda.

Kendati belum mengantongi persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA), beberapa selebritas Hollywood dikabarkan mengantre untuk mencoba perawatan ini. Salah satunya adalah artis Kim Kardashian yang mengungkapkannya pada salah satu episode Kourtney and Kim Take Miami, Maret 2013.

"Ada kontroversi terkait perlakuan ini. Vampire facial bukan obat menghadapi penuaan atau pengganti bedah kecantikan. Perlakuan ini semata baik untuk pemeliharaan sehingga kulit tetap terlihat segar dan baru," kata Dr Julio Gallo, dokter bedah yang menangani Kardashian dari The Miami Institute for Age Management, pada CBS Miami.

Berdasarkan situs Vampire Facelift Procedure’s, penuaan memengaruhi kulit dengan tiga cara. Rendahnya aliran darah menyebabkan warna kulit menjadi keabuan, yang dibarengi pengurangan kolagen dan kekuatan otot. Efek ini memengaruhi bentuk wajah dan tekstur kulit yang menjadi kurang lembut.

Menurut situs tersebut, vampire facial lebih unggul dibanding terapi laser dan suntik botoks. Hal ini dikarenakan vampire facial menawarkan dua keuntungan, yaitu mempertahankan dan meningkatkan kekuatan otot, sehingga bentuk serta tekstur kulit wajah tidak berubah. Pada saat yang bersamaan, vampire facial meremajakan kulit dengan menumbuhkan jaringan baru. Keuntungan ini tidak didapat dari dua perlakuan serupa.

Vampire facial juga dikatakan sebagai terapi yang kaya trombosit. Darah dari lengan pasien dimasukkan dalam mesin sentrifugasi untuk memisahkan trombosit dan sel darah merah.

Selanjutnya, trombosit dikombinasikan dengan hyaluronic acid (HA) seperti Restylane atau Juvederm. Kombinasi ini disuntikkan dalam berbagai area pada wajah pasien, yang kemudian merangsang pertumbuhan kolagen.

"Suntikan membuka kulit sehingga bisa dimasuki trombosit. Faktor perangsang pertumbuhan dilepaskan melalui jaringan untuk membentuk kolagen dan jaringan elastis," kata Gallo.

Terapi vampire facial yang berlangsung selama 45 menit ini membutuhkan biaya antara 1.500 hingga 2.000 dollar AS, dan efeknya diklaim mampu bertahan selama satu tahun.

Sementara itu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam Plastic and Reconstructive Surgery pada Desember 2012 mengungkapkan manfaat jangka panjang operasi pengencangan wajah. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis gambar wajah pasien setelah operasi secara obyektif, subyektif, dan penggabungan keduanya. Hasilnya, sebanyak tiga atau empat pasien terlihat lebih muda lima tahun setelah operasi dibanding sebelumnya.

"Tidak ada bukti secara obyektif maupun subyektif adanya penuaan pada area tertentu, kecuali pada leher. Kebanyakan pasien terlihat lebih baik selama beberapa tahun pasca-operasi," kata peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau