Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2013, 12:30 WIB
Wardah Fajri

Penulis

"Saat mengetahui anaknya autis, seringkali orangtua shock, lalu melewati fase marah, tidak menerima, hingga akhirnya menerima, lalu anak menjalani terapi dan jika dibutuhkan anak diberi obat," jelasnya.

Mengenai obat, Melly menegaskan, obat hanya diberikan kepada anak dengan gangguan sindrom autisma hanya jika ia tidur malam dua jam saja. Anak yang hiperaktif dan agresif juga membutuhkan obat. Pemberian obat ada dosis yang disesuaikan kondisi dan usia anak.

"Obat psikotropis hanya bekerja di otak saja, ini yang diberikan kepada anak dengan gangguan sindrom autisma," terang Melly.

Selain terapi dengan ahli, dan pemberian obat bagi anak dengan kondisi tertentu, anak dengan gangguan sindrom autisma juga perlu latihan. Dalam hal ini, anak membutuhkan bantuan orangtuanya.

"Anak mesti dilatih, diajak naik bus, pergi ke supermarket, supaya mereka terlatih saat berada di tempat umum," kata Melly.

Untuk berhasil menjalani latihan, kuncinya terletak pada orangtuanya. Jika persepsi masyarakat tak mudah diubah, maka keberanian dan kegigihan orangtua lah yang menjadi penentu keberhasilan latihan ini. Meski begitu, bukan berarti masyarakat tak punya peran. Perubahan persepsi masyarakat mengenai autisma akan sangat mendukung pemulihan anak-anak dengan gangguan sindrom autisma.

Kondisi di masyarakat inilah yang juga menjadi alasan YAI beberapa kali menggelar kampanye peduli autisma. Tujuannya, selain memberi dukungan moral pada para orangtua, YAI juga ingin mengajak masyarakat bersikap lebih menerima dan mengerti anak-anak yang berbeda ini, anak dengan gangguan sindrom autisma. Dengan harapan, anak-anak ini bisa pulih dan mampu mengejar ketertinggalan perkembangannya sesuai anak seusianya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com