Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2013, 16:25 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com — Kementerian Kesehatan RI kembali membantah kabar pembagian kondom yang beredar di masyarakat, termasuk kepada mahasiswa di beberapa perguruan tinggi negeri (PTN).

Dalam konferensi pers, Rabu (4/12/2013), Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Tjandra Yoga Aditama, menyatakan, kondom hanya dibagikan pada kalangan tertentu saja.

“Kondom hanya diberikan kepada lelaki berisiko tinggi (LBT) seperti di pelabuhan, terminal, atau tempat lokalisasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari Pekan Kondom Nasional (PKN) 2013,” kata Tjandra pada Rabu (4/12/2013) di Jakarta.

Lebih lanjut Tjandra menjelaskan, kegiatan tersebut tidak dilakukan atas prakarsa Kementerian Kesehatan RI. Kegiatan tersebut dilakukan DKT Indonesia sebagai produsen kondom, dengan sepengetahuan Komisi Pengendalian AIDS Nasional (KPAN). Rangkaian PKN terdiri atas 5 kegiatan kampanye edukasi, yang antara lain meliputi bus kondom dan pledge board yang dipasang di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.

“Untuk pledge board hanya dilakukan sehari dan sudah dilakukan pada Minggu (1/12/2013). Sementara busnya sendiri hanya ada 1 untuk wilayah Jakarta, tidak untuk ke luar kota. Namun, dengan animo yang timbul di masyarakat, bus tersebut akhirnya diberhentikan,” kata Tjandra.

PKN sendiri merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sejak 2007. Program tersebut selalu berjalan dengan kegiatan yang sama. Namun, untuk tahun ini diadakan bus kondom, yang sebetulnya bertujuan memberikan edukasi kepada mayarakat. Bus ini sendiri, kata Tjandra, tidak dilengkapi kondom dan semata sarana Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).

“Sesuai informasi DKT, tidak ada kegiatan pembagian kondom kecuali pada kelompok berisiko. Namun, karena respons yang timbul, akhirnya aktivitas tersebut diberhentikan,” terang Tjandra.

Hal senada dikatakan Sekretaris KPAN, Kemal Siregar. Menurutnya, kegiatan pembagian kondom kepada masyarakat umum tidak ada dalam agenda PKN 2013. Kalaupun ada, agenda tersebut tidak dilakukan KPAN atau Kementerian Kesehatan RI.

“Kegiatan PKN 2013 sudah resmi berhenti. Kalaupun masih ada, termasuk bagi-bagi kondom, maka hal tersebut di luar tanggung jawab kami. Sampai saat ini, kami masih menyelidiki kemungkinan tersebut,” kata Kemal saat dihubungi KOMPAS Health.

Bila ditemukan komunitas yang melakukan hal tersebut, Kemal mengatakan, bisa saja dilaporkan kepada pihak berwajib. Hal ini dikarenakan kegiatan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau