Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2013, 15:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Minyak esensial merupakan minyak yang memiliki sejumlah manfaat, antara lain memberikan rasa rileks dan menyembuhkan. Namun minyak ini tidak sembarangan bisa dipakai seperti minyak oles biasa.

Menurut spesialis aromaterapi Evita Zoraya, minyak esensial, khususnya yang alami, merupakan minyak ekstrak dari tumbuhan yang memiliki konsentrasi tinggi. Lantaran pekatnya minyak esensial, maka pemakaiannya langsung pada pada tubuh bisa menyebabkan iritasi.

"Maka itu, pemakaian minyak esensial perlu dicampur dulu dengan minyak dasar. Minyak dasar bisa berupa minyak zaitun atau virgin coconut oil (VCO)," jelasnya saat ditemui di beberapa waktu lalu di Jakarta.

Perbandingan campuran antara keduanya, terang Evita, yaitu 2:1. Mudahnya, dia mencontohkan, untuk minyak dasar dibutuhkan 10 ml atau sekitar satu sendok makan, dibutuhkan lima tetes minyak esensial.

Campuran tersebut bisa dioleskan pada bagian-bagian tubuh yang bermasalah. Misalnya untuk inflamasi pada kulit, minyak chamomile cocok digunakan karena memiliki efek antiinflamasi.

Selain dioleskan di bagian tubuh yang bermasalah, tutur Evita, minyak esensial juga dapat digunakan dengan cara kompres, kumur, dan diteteskan di uap panas. Cara berkumur banyak digunakan untuk terapi sariwan misalnya dengan minyak esensial tea tree yang diteteskan pada air kumur.

Sementara untuk penggunaan tetesan uap panas, kata Evita, biasanya untuk penyakit seperti influenza dengan minyak esensial misalnya eucalyptus. Melakukan terapi tersebut dua hingga tiga kali sehari membantu meringankan penyakit tersebut.

Evita menegaskan, demi alasan keamanan, penggunaan minyak esensial sebaiknya tidak diminum. Meskipun ada pula pakar lain yang membolehkannya, namun menurutnya, minyak esensial dapat diserap tubuh dengan baik melalui kulit dan hidung (pernapasan). "Karena itu, menurut dia, cara oles dan dihirup adalah yang paling tepat untuk menggunakan minyak esensial," ujar pemilik klinik Scentsibility ini.

Penggunaan minyak esensial, tambah dia, dapat dilakukan sesering mungkin dalam sehari, selama masih dibutuhkan. Namun pada umumnya dua hingga tiga kali penggunaan sehari sudah dapat memberikan dampak.

"Meski begitu, dampaknya untuk penyembuhan berbeda pada setiap orang, karena tergantung pada daya tahan dan keparahan penyakitnya," pungkas ibu dua anak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau