KOMPAS.com — Memiliki buah hati merupakan impian bagi pasangan asal Inggris Mark dan Suzanne Harper. Namun, butuh perjuangan untuk mewujudkan impian itu. Beruntung, akhirnya Suzanne berhasil melahirkan putrinya, Libby, setelah menjalani terapi kuning telur ayam.
Sebelum mendapatkan terapi tersebut, Suzanne sempat mengalami keguguran berkali-kali. Bahkan, pasangan itu telah menghabiskan uang hingga 50.000 dollar untuk menjalani terapi kesuburan. Namun, upaya mereka belum juga berhasil.
Mark mengisahkan, sebelum perjuangan untuk punya anak dimulai, dia lebih dulu berjuang melawan kanker testis. Kondisi tersebut menyebabkan produksi spermanya terganggu, bahkan dokter mengatakan, Mark sama sekali tidak dapat mengeluarkan sperma saat itu. Beruntung, kondisi Mark terus membaik setelahnya.
Satu tahun kemudian, pasangan itu mulai melakukan terapi kesuburan, yaitu inseminasi buatan untuk membantu pembuahan. Namun, usaha itu gagal, dan pasangan itu pun beralih ke metode in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung. Tiga kali mencobanya, mereka tetap tidak berhasil.
Belakangan mereka mengetahui bahwa sistem imun Suzanne ternyata memproduksi sel pembunuh yang menyerang embrio. Alhasil, Suzanne pun mengalami berkali-kali keguguran.
Setelah beberapa upaya tersebut belum juga berhasil, dokter dari CARE Fertility Nottingham, tempat pasangan itu mendapatkan terapi, menyarankan sebuah teknik yang cukup langka. Suzanne pun menerima terapi "intralipid", perpaduan dari kuning telur dan minyak kedelai. Secara teori, asam lemak dari perpaduan ini dapat mencegah tubuh memproduksi sel pembunuh sehingga menyukseskan kehamilan.
Beruntung, terapi gabungan antara intralipid dan IVF pun berhasil, dan Suzanne pun melahirkan putrinya 2009 silam. Suzanne tercatat sebagai wanita pertama di Inggris yang berhasil menjalani terapi tersebut.
Selanjutnya, pasangan ini berniat punya anak lagi. Dengan menggunakan terapi yang sama, Suzanne pun berhasil melahirkan putri keduanya Desember 2013 lalu. "Terima kasih pada kuning telur," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.