Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kata Dokter soal Obat Panas Dalam dan Sariawan?

Kompas.com - 21/04/2014, 12:19 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis


KOMPAS.com — Panas dalam adalah istilah sangat khas Indonesia. Kedokteran modern tidak mengenal istilah panas dalam, sama seperti tidak mengenal istilah masuk angin.  Kenyataannya, masyarakat Indonesia setiap saat mengalami gejala-gejala panas dalam.

“Panas dalam itu unik. Panas dalam adalah kumpulan gejala penyakit berupa sariawan, sakit tenggorokan, sulit buang air besar,” kata dr Abrijanto, Business Development Director PT Deltomed Laboratories.

Kurang minum, kelelahan, pola makan yang salah adalah penyebab terjadinya panas dalam. “Makanan-makanan tertentu sering disebut menyebabkan panas dalam. Makanan itu disebut-sebut sebagai makanan panas.”

"Makanan ‘panas’ itu menyebabkan pencernaan tak berjalan dengan baik. Alhasil, makanan tersebut tidak diserap tubuh dengan baik. Dampaknya, perut jadi terasa kembung dan mungkin juga terjadi sakit tenggorokan dan sariawan,” terang dr drg Harum Sasanti, SpPM, seorang dokter ahli penyakit mulut.

Sariawan yang dalam kedokteran modern disebut Stomatitis aphthosa recurrent (SAR) termasuk penyakit yang paling sering diderita masyarakat. “Penyakit ini dapat sering kambuh, tetapi sembuh sendiri,” kata dr Harum.

Itu sebabnya, sejatinya tidak ada obat untuk menyembuhkan sariawan. “Pengobatan yang tersedia adalah obat untuk meringankan rasa sakit atau mempercepat proses penyembuhan. Tetapi pengobatan itu tidak menjamin sariawan itu tidak kambuh lagi,” tekannya.

Ia berpesan agar masyarakat berhati-hati memilih obat yang mengklaim bisa menyembuhkan sariawan. Bila salah pilih obat, bukan sembuh, sariawan malah menjadi kronis, atau menyebabkan penyembuhan terhambat.

Agar sariawan tidak kumat lagi, dr Harum menyarankan kita untuk menghindari faktor pemicu kekambuhan.

“Pakailah sikat gigi yang lunak, jangan gonta-ganti pasta gigi kalau punya kecenderungan alergi. Jaga kebersihan gigi mulut. Jangan lupa tingkatkan asupan gizi agar terhindar dari anemia. Anemia karena menstruasi membuat wanita rentan terkena sariawan setiap bulan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau