Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2014, 17:28 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber WebMD


KOMPAS.com --
Makin jelas terbukti bahwa pria yang sehat memiliki kehidupan seks yang juga sehat. Demikian kata sebuah penelitian yang diterbitkan di Archives of Internal Medicine. Pria sehat jelas memiliki peredaran darah yang sehat. Berkat peredaran darah yang sehat, ereksi juga lebih kuat.

Penelitian tersebut mengatakan bahwa pria dengan hidup sehat ternyata bisa efektif memperbaiki disfungsi ereksi (DE). Buat pria, DE bukan hanya tanda bahaya buat kebahagiaan rumah tangga, melainkan juga pertanda ada masalah kesehatan serius. Menurut penelitian tersebut, DE bisa menjadi sebuah faktor risiko untuk sakit jantung.

Sering kali DE muncul sekitar lima tahun sebelum datangnya diagnosis penyakit jantung.
“Faktor risiko penyakit jantung dan DE pada dasarnya hampir sama. Keduanya terjadi karena kurang olahraga, kegemukan atau obesitas, diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan pola makan tak sehat. Anda bisa mengobati penyakit jantung dengan mengubah gaya hidup. Perubahan gaya hidup itu juga akan memperbaiki masalah DE,” kata Stephen L Kopecky, MD, ahli jantung dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, AS, yang melakukan penelitian tersebut.

Riset tersebut meneliti 740 pria dari enam penelitian. Usia rata-rata adalah 55 tahun. Perubahan gaya hidup dengan atau tanpa obat seperti obat penurun kolesterol memperbaiki disfungsi ereksi dan membantu menurunkan kadar kolesterol darah.

“Ketika seorang lelaki berusia 30-an hingga 50-an tahun menderita disfungsi ereksi, dia sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jantung untuk pemeriksaan lengkap. Segalanya harus diperiksa sebelum terjadi serangan stroke atau serangan jantung,” kata Kopeck kepada WebMD.

Gaya hidup sehat memiliki manfaat penting untuk memperbaiki penyakit yang sangat berarti buat pria, yaitu fungsi seks. Sebagian pria tampaknya tidak terganggu dengan gaya hidup yang mendatangkan penyakit jantung atau kanker pada masa depan.

"Penggunaan obat untuk disfungsi ereksi yang sangat mahal seharusnya memberikan motivasi pada pria untuk mengadopsi gaya hidup sehat untuk mengatasi keluhan mereka,” kata Thomas A Pearson, MD, PhD, MPH, profesor dari University of Rochester School of Medicine and Dentistry di New York yang menjadi penulis tambahan untuk penelitian tersebut.

Suzanne Steinbaum, DO, ahli jantung dari Lenox Hill Hospital New York City, juga setuju dengan hal ini. Bahwa disfungsi ereksi adalah tanda-tanda dini buat sebuah penyakit jantung.

“Ini adalah satu dari tanda-tanda bahaya yang mengatakan ada masalah lebih besar di jantung. Pola makan, olahraga, dan berat badan akan memperbaiki gejala disfungsi ereksi dan menurunkan risiko sakit jantung dan stroke,” katanya.

Adanya disfungsi ereksi itu tampaknya cukup untuk mendorong pria melakukan perubahan yang membuat mereka hidup lebih panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau