Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hobi Joging Menjauhkan Risiko Serangan Jantung

Kompas.com - 01/08/2014, 13:48 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber foxnews

KOMPAS.com - Menekuni hobi memang bisa membuat kita merasa lebih bahagia. Apalagi bila hobi tersebut berupa olahraga, karena bonusnya adalah tubuh yang lebih bugar dan sehat. Sebuah studi baru bahkan menyebutkan, orang yang hobi berlari, meski tidak terlalu cepat atau jauh, cenderung memiliki risiko kematian yang lebih kecil karena penyakit jantung daripada orang yang tidak berlari.

Dalam studi berskala besar tersebut, para peneliti melakukan survei terhadap sejumlah orang seputar kebiasaan lari mereka. Lalu, peneliti membagi mereka ke dalam kelompok pelari dan bukan pelari.

Kurang lebih studi ini melibatkan 55.000 peserta berusia 18 hingga 100 tahun. Peserta menjawab pertanyaan tentang kebiasaan aktivitas fisik yang mereka lakukan selama tiga bulan terakhir, termasuk kecepatan dan kecepatan berlari. Mereka kemudian dibagi menjadi lima kelompok tergantung pada seberapa banyak mereka berlari setiap minggunya, sebagian peserta bahkan ada yang tidak pernah berlari.

Peneliti kemudian mengikuti peserta dengan melihat catatan riwayat kesehatan mereka selama kurang lebih 15 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, tercatat ada 3.400 peserta yang meninggal, 1.200 di antaranya diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), termasuk serangan jantung dan stroke.

Peneliti menemukan, orang yang hobi berlari rata-rata memiliki risiko kematian 30 persen lebih rendah selama periode studi ini. Mereka juga mengalami 45 persen risiko lebih rendah meninggal karena penyakit kardiovaskular.

Manfaat tersebut masih dapat dirasakan bahkan pada peserta yang berlari kurang dari 51 menit atau kurang dari 9,6 kilometer seminggu. Menurut studi yang dipublikasi dalam Journal of the American College of Cadiology tersebut, pelari yang berlari dengan kecepatan kurang dari 10 km per jam pun mendapat manfaat yang serupa.

Dr Kasper Andersen dari Uppsala University Hospital di Swedia yang tidak terlibat dalam studi ini mengatakan, hasil dari studi ini cukup menggembirakan. Pasalnya orang tidak perlu berlari jarak jauh hanya untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari beraktivitas fisik.

Kendati demikian, peneliti menganggap studi ini masih memiliki kekurangan yaitu belum dapat mengontrol perbedaan antara kelompok peserta, misalnya untuk faktor-faktor gaya hidup lainnya selain hobi berlari. Karena itu belum dapat dipastikan apakah hasil tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau