Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Mengatasi Rasa Sakit yang Terus Menerus: Panduan bagi 'Si Pemalas'

Kompas.com - 04/08/2014, 14:22 WIB
advertorial

Penulis

By: Dr. Anthony Hugh – Chiropractor, Physical Therapist, Orthopedic Manual Medicine and Strength Coach

 “Sekitar pukul 9 pagi di hari Selasa 6 bulan lalu, saya terbangun karena rasa sakit yang luar biasa.

Rasa sakit itu menyerang pinggul kanan saya. Saya sering mengalami rasa sakit seperti ini semenjak 6 bulan yang lalu tanpa pernah tahu penyebabnya. Padahal, saya selalu rajin berolah raga dan mengkonsumsi makanan sehat (mineral, lemak, protein, dan mengurangi karbohidrat) namun rasa sakit itu tetap ada.

Pada akhirnya saya memutuskan untuk mengobati rasa sakit tersebut. Kemudian, saya mendengar kabar mengenai Dr Hugh, dan menghubungi kliniknya.

Saat pertama kali bertemu dengan sang dokter, saya tertawa dalam hati. Beliau tidak nampak seperti seorang Dokter, melainkan seperti raksasa. Dr Hugh kemudian mendengarkan keluhan saya dan mulai menjelaskan penyebab rasa sakit yang saya alami menggunakan perumpamaan, semenjak itu saya sering melakukan pengobatan dengan beliau dan rasa sakitnya mulai berkurang.

Singkat cerita, saya sudah menjalani pengobatan selama hampir 4 bulan lamanya. Selama masa itu, saya mengalami peningkatan kondisi kesehatan namun tak jarang juga penurunan. Dr Hugh tetap mendukung saya untuk tetap menjalani pengobatan dengan disiplin dan jangan menyerah. Pada akhirnya, semua usaha kami terbayar sudah.

Dengan senang hati saya ceritakan meskipun pinggul saya tidak dalam kondisi ‘sempurna’, saya sudah dapat berlari, berjalan, menggendong anak-anak saya, dan beraktivitas tanpa khawatir pinggul saya akan sakit kembali. Pengalaman ini sangat berharga bagi saya, Anda akan merasakan kelegaan, dan harapan untuk sembuh.”

Pengalaman seperti ini sangat sering kita jumpai bagi kita yang ingin terbebas dari rasa sakit tersebut.

Pilihan ada di tangan Anda. Apabila Anda sudah cukup puas dengan kesembuhan yang bersifat sementara atau kita tentukan target untuk kesehatan optimal Anda dan melakukan usaha-usaha untuk mencapai kesehatan optimal tersebut.

Kesimpulannya:

  1. Ubah ‘mindset’ Anda untuk lebih menghargai kesehatan dan tubuh Anda.
  2. Terapkan standar yang tinggi untuk kebiasaan hidup sehat.
  3. Mulailah menerapkan standar itu dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Seperti setiap orang pada umumnya, Anda selalu ingin hasil yang instan, efektif, dan membutuhkan sedikit usaha.

Sejujurnya, hal tersebut sangatlah mustahil bagi orang yang sudah menderita rasa sakit yang kronis. Tentunya, pembentukan dan perubahan mental dibutuhkan bagi mereka. Ubahlah cara pandang Anda dan juga pola pikir Anda mengenai kesehatan tubuh.

Hal ini bukan berarti Anda harus menyerah atau pasrah saja, melainkan Anda harus tetap kuat, positive thinking, dan gigih berusaha. Dengan bantuan support melalui keluarga disekeliling Anda (sahabat, saudara, para dokter yang membantu Anda) Anda mampu untuk membuat perubahan positif terhadap kesehatan, kemakmuran, dan kebahagian yang permanen.

Pertanyaan yang sering timbul untuk saya adalah “Mengapa Anda dapat mengatasi rasa sakit kronis dengan baik?” Jawabannya sederhana. Saya menderita rasa sakit kronis selama 3 tahun. Dengan pengalaman yang saya alami, referensi yang saya dapat, saya mengaplikasikan hal tersebut kepada para pasien saya. Often I get asked, “How do you relate to chronic pain so well?”  The answer is simple.  I suffered with chronic pain myself for 3 years.  I take my experiences, my references and I remember them when talking and working with my patients.

Rasa sakit memiliki komponen terhadap kondisi psikis, social, dan juga fisik seseorang. Sering juga disebut sebagai “BPS” (Biological- Psycho-Social).

Secara psikis, apabila kita mengalami stress, atau bad mood, tubuh kita akan lebih rentan terhadap penyakit. Karena rasa sakit dapat menimbilkan depresi, kegelisahan, dan sering membuat kita lepas control terhadap keadaan.

Secara social, rasa sakit dapat pula ditimbulkan oleh  teman-teman penggerutu Anda yang selalu menceritakan keburukan-keburukan yang ada. Apakah pasangan Anda kurang mendukung perkembangan diri Anda? Apakah lingkungan Anda selalu berpikiran negative? Apakah keluarga Anda bermasalah? Rasa sakit dapat disebabkan karena hal-hal tersebut. Penelitian menunjukan bahwa factor social merupakan komponen terbesar dalam BPS filter.   

Secara biologis, banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan rasa sakit seperti diet, sistem saraf, sistem imun, hormone, dan gen. Salah satu factor terbesar menurut Saya adalah diet. Makanan yang kita konsumsi menyebabkan ‘pabrik’ dalam tubuh memproduksi berbagai zat untuk kebutuhan fungsi tubuh. Menyerap gizi, dan membuang racun. Kedua, adalah sistem syaraf, sistem yang mengatur kebutuhan tubuh manusia yang menciptakan kesehatan optimal. Tekanan pada sistem syaraf dapat menyebabkan bermacam masalah bagi tubuh seperti kesulitan untuk tidur, migraine, rasa sakit, bad mood, dan masalah pencernaan). Salah satu aspek terpenting dalam pekerjaan saya adalah untuk menemukan dan mengilangkan ‘kemacetan’ pada sistem saraf yang terjadi.

Bagaimana cara saya mengilangkan rasa sakit?

Saat pikiran dan cara pandang Anda terhadap kesehatan dan tubuh melihat kesehatan merupakan asset terbesar dalam hidup, perubahan dapat terjadi pada Anda. Rasa sakit bukanlah alasan untuk tidak melakukan perubahan. Gunakan rasa sakit untuk merubah kebiasaan: Makan yang baik, berpikir positif, dan berolah raga.

Bagaimanakah cara untuk menjaga pola makan, berpikir positif, dan berolah raga?

Subscribe ke newsletter www.backpainjakarta.com untuk informasi lebih lanjut atau hubungi klinik Chiropractic Indonesia Cilandak Clinic sekarang ke 021-299-789-45 untuk membuat jadwal konsultasi secara gratis, dan saya akan menunjukan sebuah strategi yang simple dan terbukti untuk merubah hidup Anda menjadi lebih baik. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com