Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Efek Buruk Gula Dianggap Sama dengan Rokok?

Kompas.com - 07/08/2014, 10:47 WIB

Sayangnya, olahraga tidak sepenuhnya bisa menghilangkan efek negatif gula pada tubuh. Meski dengan berolahraga kita bisa memperbaiki kolesterol, tetapi biasanya sulit untuk menjadikan angkanya ke level yang sehat.

"Jika Anda kurus dan aktif bergerak, sering mengonsumsi gula juga berbahaya," kata Vos

Sementara jika Anda adalah atlet, gula tetap diperlukan, terutama sebelum dan selama berolahraga. "Ada bukti yang menyebutkan efek positif fruktosa, tetapi jumlahnya harus moderat," kata Dr Richard Johnson, ahli ginjal dari Universitas Colorado.

Mulai batasi

Kendati begitu, tak semua pakar setuju dengan teori yang menyebut gula berbahaya. Menurut Dr David Katz dari Universitas Yale, tubuh menjadikan gula sebagai sumber energi.

"Memang ada efeknya jika kita mengonsumsi gula terlalu banyak, tetapi tidak perlu mendorong orang untuk menghindari gula. Selama ini kita sudah mengadopsi pola makan rendah lemak, rendah karbohidrat, lalu kini kita juga rendah gula. Kita bisa kekurangan nutrisi," kritiknya.

Tetapi, Katz menyadari bahwa kebanyakan orang pada era modern ini mengonsumsi gula terlalu banyak.

Walau tidak setuju dengan pembatasan gula sama sekali, tetapi ia merekomendasikan untuk mengontrol konsumsi gula. Jumlah yang disarankan para ahli adalah sekitar 9 sendok teh per hari bagi pria dan 6 sendok teh per hari bagi wanita.

Jumlah gula tersebut bukan hanya gula putih yang kita masukkan dalam makanan atau minuman, melainkan juga kita waspada terhadap makanan siap saji atau kemasan. Baca setiap label makanan. Empat gram gula dalam kemasan pangan setara dengan satu sendok teh gula.

Hindari minuman yang diberi pemanis, seperti soda atau jus buah. Minuman seperti jus buah biasanya mengandung fruktosa tinggi tanpa adanya serat atau nutrisi bergizi seperti halnya buah segar. (Kevin Sanly Putera)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com