Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang yang Kurang Tidur Mudah Diajak Berbuat Curang

Kompas.com - 02/10/2014, 14:24 WIB

KOMPAS.com — Manusia memerlukan waktu tidur cukup karena memengaruhi kemampuan motorik dan berpikir. Kekurangan waktu tidur tidak hanya membuat kita sulit berkonsentrasi dan berpikir jernih, tetapi juga menyebabkan kita mudah dibujuk melakukan kecurangan.

Dalam kondisi lelah akibat kurang tidur, kemampuan otak akan menurun. Kita juga cenderung mengambil keputusan yang gampang dan ingin serba cepat.

"Ini karena yang kita inginkan adalah cepat-cepat istirahat sehingga kita gampang dibujuk, termasuk ajakan untuk berbuat curang dan korupsi," kata dr Andreas Prasadja, spesialis tidur dari RS Mitra Kemayoran Jakarta.

Penelitian yang dilakukan oleh Organizational Behavior and Human Decission Process tahun 2012 mencatat perbedaan perilaku yang dipicu oleh kekurangan tidur. Bahkan, para peneliti menemukan bahwa perbedaan durasi tidur 22 menit saja sudah bisa mengubah perilaku etis seseorang.

Kurang tidur akan mendorong perilaku yang menyimpang di tempat kerja. Karyawan yang tidur kurang dari 6 jam seharinya lebih mudah berbuat curang dibanding dengan yang tidur lebih dari 6 jam. Kecurangan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pemalsuan dokumen, mengakui hasil kerja orang lain, dan secara sengaja melaporkan data yang salah.

Andreas mengatakan, tidur berkaitan erat dengan pengendalian diri seseorang. Saat kurang tidur, seolah otak terkuras tenaganya. Saat kekurangan tenaga inilah kemampuan pengendalian diri seseorang menurun. Ia pun jadi lebih mudah tergoda untuk berbuat curang.

"Amnesti Internasional saja sudah menyebutkan bahwa pengurangan waktu tidur merupakan salah satu bentuk penyiksaan. Orang kalau sudah lelah jadi ngaco dan mudah dipengaruhi," katanya.

Hampir setiap orang pernah mengalami kesulitan tidur, tetapi sebenarnya ada banyak cara untuk memperoleh waktu tidur yang berkualitas. Salah satunya dengan melakukan relaksasi, olahraga, dan pengaturan pola makan. Batasi minuman yang bisa menimbulkan efek kesulitan tidur, seperti kopi dan alkohol. Bila perlu, berkonsultasilah ke dokter untuk mengatasi keluhan sulit tidur yang berkepanjangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau