Ibarat mesin, setelah lama tak dipakai, otot-otot tubuh kita juga bisa menjadi "dingin" dan kaku. Nah, pemanasan yang cukup penting untuk mempersiapkan tubuh untuk dipakai bergerak, otot pun jadi lebih fleksibel.
Menurut dr Michael Triangto, spesialis kedokteran olahraga, pemanasan dan peregangan sebaiknya dilakukan dalam kapasitas ringan. "Kalau pemanasannya berlebihan justru menyebabkan cedera sendi," katanya saat ditemui di acara peluncuran minuman isotonik Sporade di Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Ia menjelaskan, pemanasan selama 5-10 menit sudah cukup sebelum melakukan olahraga intensitas ringan. Sementara itu, untuk olahraga yang lebih berat, lakukan pemanasan sekitar 10-15 menit.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan pemanasan yang benar yaitu : meningkatkan suhu tubuh, menaikkan aliran darah dan denyut jantung untuk mempersiapkan bekerjanya sistem jantung dan pembuluh darah, serta mengurangi adanya kram dan pegal pada otot.
Selain pemanasan, jangan lupa melakukan pendinginan untuk menormalkan kembali aliran darah. Mengabaikan pendinginan juga berisiko menyebabkan kram otot.
Kram otot terjadi akibat penggunaan otot yang berlebihan, dehidrasi, otot teregang, atau berada pada satu posisi untuk waktu lama. Atlet yang terlalu lelah dan mengalami dehidrasi ketika berolahraga saat udara panas juga kerap mengalami kram otot.
“Kram itu tanda dari dehidrasi. Kekurangan cairan secara berlebihan tanpa pemasukan cairan yang cukup akan menyebabkan kekurangan zat elektrolit yang dibutuhkan dalam tubuh," kata Michael. (Eva Erviana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.