Mereka ramai-ramai mengikuti Jakarta Goes Pink untuk memperingati Oktober sebagai bulan kanker payudara sedunia dan mengampanyekan pentingnya melakukan deteksi dini dan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI.
Pink merupakan warna yang mewakili simbol kepedulian dan perjuangan mereka yang telah berhasil melawan kanker payudara maupun yang saat ini masih dalam upaya penyembuhan.
Perjalanan mereka dari depan Plaza Indonesia dilepas oleh Menteri Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar dan istri Plt.Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan pukul 07.00 WIB. Linda yang pernah menderita kanker payudara ini pun ikut menebar semangat dalam acara yang banyak diikuti para wanita ini.
"Tidak ada kata berhenti untuk survivors dan warriors kanker. Teruslah semangat," ujar Linda.
Mereka tampak antusias mengikuti acara yang digelar oleh Yayasan Daya Dara Indonesia atau komunitas Lovepink ini. Salah satunya komunitas Cancer information support centre (CSIC) yang terlihat bergaya paling meriah. Komunitas ini terdiri dari mereka yang telah sembuh dari kanker, para keluarga, maupun yang masih berjuang melawan kanker. Mereka mengenakan pakaian rumbai-rumbai berwarna pink, rok berenda, aksesoris topi, hingga hiasan lainnya yang serba pink.
Tak hanya wanita, laki-laki ikut berdandan heboh di parade ini. Para lelaki ini adalah suami dari istri mereka yang terkena kanker payudara. Adapula lelaki yang pernah menderita kanker payudara.
"Pakaian ini persiapan sekitar seminggu. Ini yang bikin ada pasien-pasien yang masih menjalani kemoterapi," ujar Humas CISC, Ester Rina Sutiono di lokasi.
Acara ini juga untuk mengenang mereka yang telah meninggal dunia karena kanker payudara. Mendukung gerakan peduli kanker payudara ini, Monumen Nasional, Balai Kota, Jakarta, Air Mancur Bundaran Hotel Indonesia akan menggunakan lampu hias warna pink selama satu pekan.
Jakarta Goes Pink diikuti dari berbagai kalangan, tua, muda, ibu rumah tangga, pengusaha, hingga artis. Salah satu artis yang ditemui yaitu Indrodjojo Kusumonegoro atau yang akrab disapa Indro "Warkop".
Indro bersama komunitas motor gede (moge) berbaris paling depan saat pelepasan Jakarta Goes Pink. Indro mengaku tak asing lagi dengan kanker karena dua sahabatnya di warkop, yaitu Dono dan Kasino meninggal karena kanker.
Terlihat pula, artis Ira Wibowo yang juga duta kanker serviks di Indonesia. Menurut Ira, pengetahuan tentang kanker payudara sama pentingnya dengan kanker serviks.
"Kanker payudara dan serviks paling banyak diderita wanita. Payudara, kan pencegahan belum ada, tapi paling tidak bisa deteksi dini," kata Ira.
Sementara itu, dari kalangan muda tampak artis Chelsea Islan (19). Bintang sinetron "Tetangga Masa Gitu" ini terpanggil untuk peduli karena sang ibunda juga merupakan survivor kanker. Menurut Chelsea, anak muda penting melakukan SADARI untuk deteksi dini karena kanker payudara tak hanya diderita orang tua.
Terlebih penting dari peringatan kanker payudara ini adalah mengajak lebih banyak lagi wanita untuk melakukan SADARI. Semakin dini kanker payudara diketahui oleh penderitanya, maka semakin besar kesembuhan yang didapat. Biaya pengobatan pun akan lebih ringan.
"Parade bukan sekedar jalan-jalan saja, tapi bersatu, bersama-sama mensosialisasikan dekteksi dini kanker payudara," ujar Ketua Yayasan Daya Dara Indonesia, Samantha Barbara.
Ketua Pelaksana Jakarta Goes Pink yang juga pendiri Lovepink, Madelina Mutia mengatakan, banyak yang belum melakukan SADARI karena ketidaktahuan dan rasa takut. Setiap perempuan berisiko terkena kanker payudara sehingga penting sekali melakukan SADARI.
SADARI bisa dilakukan 7-10 hari setelah hari pertama menstruasi setiap bulan. Sedangkan untuk wanita yang telah menopause, lakukan SADARI pada tanggal yang sama setiap bulan atau tiga bulan sekali.
"Untuk itu kita harus mengampanyekan bahwa kanker payudara yang paling bisa disembuhkan asal ditemukan dalam stadium dini. Jangan takut. Jika terkena, segera ambil langkah medis ke rumah sakit," kata Mutia.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang juga hadir dalam acara ini mengatakan, penyakit tidak menular seperti kanker mengalami peningkatan. Faktor risikonya adalah gaya hidup tidak sehat seperti merokok atau menghirup asap rokok dari orang yang merokok, pola makan, dan polusi udara.
"Kanker payudara pembunuh utama pada wanita. Yang paling banyak payudara dan kanker mulut rahim. Kalau tidak bisa dicegah, lakukan deteksi dini agar pengobatan lebih mudah dan jauh lebih murah," kata Nafsiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.