Studi teranyar di jurnal Lancet menemukan bahwa 1,1 juta kematian di tahun 2013, sekitar 965.000 diantaranya adalah karena penyebab langsung kelahiran prematur, di mana bayi meninggal 28 hari setelah dilahirkan.
Sementara itu, 125.000 kematian lainnya terjadi ketika bayi berusia antara 1 bulan sampai 5 tahun. Secara umum, tingkat kematian anak berusia kurang dari 5 tahun menurun sejak tahun 2000. Hal ini berkat vaksin, antibiotik, dan kemajuan pengobatan sehingga kematian akibat pneumonia, cacar, dan penyakit lain bisa ditekan.
"Keberhasilan yang kita lihat dalam upaya melawan penyakit infeksi menunjukkan bahwa kita juga bisa berhasil jika mau melakukan investasi dalam pencegahan dan perawatan bayi prematur," tulis peneliti.
Hal pertama yang harus diketahui tentu saja mencari penyebab kelahiran prematur. Obesitas, tekanan darah tinggi, serta kehamilan di usia lanjut, adalah faktor-faktor risiko bayi lahir kurang bulan. Meski demikian, penyebab utama kelahiran prematur sebenarnya masih misteri.
Negara dengan tingkat kelahiran prematur paling tinggi adalah India, diikuti oleh Nigeria dan Pakistan. Bahkan di negara maju seperti AS, angka kelahiran prematur masih cukup tinggi, yakni mencapai 17,4 persen.
Di Indonesia sendiri, penyebab terbesar kematian anak berusia kurang dari 5 tahun adalah diare dan radang paru (pneumonia).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.