Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2014, 08:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jumlah rumah sakit swasta yang bergabung dengan program Badan Penyelenggara Jaminan (BPJS) Kesehatan masih belum banyak. Apalagi jika dibandingkan dengan jumlah keikutsertaan rumah sakit pemerintahan. Padahal, rumah sakit swasta yang bergabung dengan BPJS akan memiliki keuntungan sendiri.

Hal ini disampaikan oleh Pemerhati Kebijakan Publik dan Perlindungan Konsumen, Agus Pambagio. "Terus terang bergabung dengan BPJS itu untung buat dokter," ujar Agus Pambagio dalam diskusi bersama BPJS Kesehatan di Lembang, Bandung, Jumat (5/12/2014).

Agus mengatakan, banyak rumah sakit dan dokter yang beranggapan bahwa bergabung dengan BPJS Kesehatan tidak dibayar. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Pihak rumah sakit akan menerima besaran anggaran tiap bulan sesuai dengan banyaknya peserta BPJS kesehatan yang ada di wilayahnya. Walaupun, peserta BPJS yang datang berobat ke rumah sakit tersebut hanya sebagian saja.

"Misalkan di daerah itu ada 800 yang sakit dan datang berobat. Padahal di wilayah itu ada 1.000 orang peserta BPJS. Nah tiap bulan ya tetap 1.000 orang yang dibayar. Besar itu," ujar Agus.

Agus berharap, rumah sakit swasta dapat meningkatkan kembali misi sosialnya dan tergerak untuk bergabung dengan BPJS sehingga mempermudah masyarakat untuk mendapat akses pengobatan.

"Gabunglah agar memudahkan masyarakat yang ingin berobat," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau