Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2015, 12:10 WIB

KOMPAS.com - Setiap tahunnya, sekitar 2,4 juta orang - lebih dari setengahnya anak berusia kurang dari 6 tahun - menelan atau melakukan kontak dengan zat beracun. Kebanyakan zat-zat beracun tersebut dapat dengan mudah ditemukan di rumah.

Kebanyakan kasus keracunan pada anak-anak disebabkan karena orang tua atau pengasuh mereka lengah. Racun yang paling berbahaya adalah obat-obatan, produk pembersih, bahan antibeku, cairan wiper kaca mobil, pestisida, semir furnitur, bensin, minyak tanah dan minyak lampu.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah menjauhkan benda-benda tersebut dari jangkauan anak. Waspadai juga jika anak akan melakukan liburan ke rumah kakek-nenek atau kerabat lainnya.

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Untuk mencegah anak terpapar bahan beracun berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

- Simpan obat obatan, produk sabun pencuci pakaian, cat/vernis dan pestisida dalam kemasan aslinya dan tersimpan dalam lemari terkunci atau kontainer. Jauhkan dari pandangan dan jangkauan anak-anak.

- Untuk menjaga keamanan, simpanlah bahan-bahan kimia dalam tempat yang secara otomatis akan mengunci saat pintu lemari ditutup.

- Beli dan simpan semua obat dalam wadah dengan tutup pengaman dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Buang obat yang  sudah tidak terpakai.

- Jangan pernah menyebut obat sebagai "permen" atau nama lain yang menarik perhatian anak-anak.

- Periksa label setiap kali Anda memberikan obat untuk anak, hal ini berguna untuk memastikan dosis yang diberikan tepat. Untuk obat cair, gunakan sendok dosis yang terdapat dalam kemasan obat.

- Jauhkan tempat produk beracun dengan tempat penyimpanan makanan atau minuman.

- Pastikan alat memasak yang mudah terbakar seperti batubara, kayu atau kompor minyak tanah selalu dalam keadaan aman.

- Pelihara agar detektor asap dan karbon monoksida tetap dalam kondisi aktif.

- Amankan remote kontrol, kunci mobil, kartu ucapan, dan buku elektrik untuk anak-anak. Perangkat tersebut mungkin berisi baterai, tombol-tombol kecil yang dapat tertelan dan menimbulkan cedera.

Penanganan keracunan

Jika anak Anda mengalami kontak dengan bahan beracun yang membuatnya tidak sadarkan diri, tidak bernapas, atau mengalami kejang akibat kontak racun atau menelannya, segera hubungi ambulans atau nomor darurat rumah sakit.

Penanganan keracunan berbeda-beda sesuai dengan penyebanya. Berikut adalah pertolongan pertama pada kasus keracunan.

- Racun yang tertelan. Jauhkan sumber racun dari anak, dan usahakan anak meludahkan zat yang masih tersisa dimulut. Jangan membuat anak muntah. Jangan gunakan sirup ipecac (untuk merangsang muntah).

- Racun yang terkena kulit. Ganti pakaian anak yang terkena zat beracun dan bilas kulit dengan air hangat selama minimal 15 menit.

- Racun yang terkena mata. Siram mata anak sambil memegang kelopak mata dan biarkan terbuka lalu teteskan air biasa ke bagian dalam mata selama 15 menit.

- Asap beracun. Bawa anak keluar ke ruang terbuka. Jika anak telah berhenti bernapas, berikan nafas buatan sampai ia bernafas sendiri, atau sampai seseorang dapat mengambil alih memberikan nafas buatan. (Monica Erisanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau