Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 26/01/2015, 13:46 WIB
|
EditorLusia Kus Anna


KOMPAS.com –
Banyak yang berpendapat, orang-orang yang tinggal di perkotaan lebih berisiko terkena penyait asma. Pendapat tersebut memang masuk akal  karena banyak daerah perkotaan lebih tinggi polusinya dibanding wilayah pedesaan.

Namun, penelitian terbaru yang dipublikasikan  dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology berpendapat lain. Berdasarkan penelitian mereka, faktor yang paling memengaruhi asma adalah kemiskinan.

"Kami agak terkejut karena menemukan bahwa hidup di kota nampaknya tidak menjadi faktor risiko untuk asma,” ujar asisten profesor pediatri di John’s Hopkins Children’s Center, dokter Corinne Keet.

Berdasarkan penelitian terhadap 23.000 anak-anak Amerika, mereka yang tingkat ekonominya rendah lebih berisiko asma. Penelitian ini melihat ras, etnis, daerah geografis, jenis kelamin, dan usia.

Risiko asma, lanjut Keet, juga bisa terjadi pada bayi yang lahir prematur dan ibu hamil yang terpapar asap rokok.  Selain itu, kemiskinan yang dapat memicu stres juga dinilai bisa menyebakan asma.  Gejala asma juga dapat muncul jika seseorang memiliki alergi seperti alergi debu, kecoa, tikus, rokok, hingga kotoran hewan.

Sementara itu, sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa faktor genetika merupakan yang paling banyak menyebabkan asma, seperti di Afrika.

Keet mengaku belum menemukan kaitan yang kuat antara tingal di perkotaan dengan faktor utama seseorang terkena asma. Namun ia menduga hidup perkotaan memang dapat memperburuk penyakit asma.

Meski demikian, penelitian lainnya telah menyatakan bahwa penyebab asma adalah polusi.  Dibanding udara luar, polusi dalam ruangan disebut lebih dapat memicu asma.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+