KOMPAS.com - Jahe telah dikenal memiliki nilai manfaat kesehatan sejak ribuan tahun lalu. Pemanfaatan rempah ini pun sangat beragam, dari mulai untuk makanan, minuman, hingga produk-produk kecantikan.
Literatur kuno dari Timur Tengah, Asia, dan Eropa mengungkapkan manfaat jahe yang luar biasa. Bersama kunyir, kapulaga, dan kencur, jahe dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan holistik. Di samping itu, jahe juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Ini adalah beberapa contoh manfaat kesehatan dari jahe.
1. Melancarkan aliran darah
Jahe mengandung kromium, magnesium, dan seng. Mineral-mineral tersebut diketahui diperlukan untuk menjaga aliran darah yang normal dan sehat.
2. Mengatasi mual saat hamil (morning sickness)
American Pregnancy Association merekomendasikan konsumsi jahe dalam bentuk-bentuk yang berbeda seperti teh atau selai. Tujuannya adalah untuk mengatasi mual di pagi hari yang kerap dijumpai oleh wanita hamil.
Sebuah studi pada 2011 menemukan, manfaat jahe untuk mengatasi mual mungkin tidak semulus yang diduga sebelumnya. Menurut studi tersebut, jahe efektif dalam mengatasi mual, namun manfaatnya tidak konsisten. Karena itu, sebelum memanfaatkannya untuk mengatasi mual, perlu konsultasi terhadap dokter terlebih dahulu.
3. Meningkatkan laju metabolisme
Jahe meningkatkan suhu tubuh sehingga mempercepat pembakaran kalori saat berolahraga. Jahe juga memberikan efek hangat pada makanan sehingga lebih mudah membuat tubuh kenyang. Dalam sebuah studi pada 2012, jahe menimbulkan rasa hangat pada tubuh sehingga dengan mengonsumsinya bisa mengurangi rasa lapar.
4. Mengurangi nyeri otot setelah olahraga
Sebagai agen anti-inflamasi yang kuat, jahe membantu untuk mengurangi nyeri otot. Sebuah riset dalam Journal of Pain menemukan, jahe dapat menghalangi pembentukan senyawa yang menyebabkan inflamasi, prostaglandin, dan leukotrin yang menyebabkan terjadinya nyeri otot. Peneliti juga menemukan, jahe memiliki efek antioksidan sehingga dapat mengurai peradangan.
5. Mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar
Sebuah studi dari University of Mennesota's Hormel Institute menemukan, senyawa-senyawa dalam jahe bersifat antikanker. Karenanya, rutin mengonsumsi jahe dapat membantu melawan pertumbuhan sel kanker usus besar.
6. Mengobati asma
Peneliti asal Columbia University mengatakan, jahe yang dipasangkan dengan pengobatan bronkodilatasi dapat membantu memberikan rasa rileks pada otor halus di sekitar saluran napas. Artinya, jahe membuat pengobatan asma makin efisien.