Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Ini Terlahir Hanya Memiliki Setengah dari Jantungnya

Kompas.com - 13/03/2015, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Ketika Jenny Rodgers mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan kehamilan rutin di minggu ke 20, ia mengharapkan hasil yang normal. Tapi ia dan suaminya terkejut saat hasil USG menunjukkan bahwa sisi kiri jantung anak mereka tidak berkembang dengan baik.

Aiden, si bayi yang belum lahir ini, didiagnosis sindrom hipoplasia jantung kiri (HLHS), kondisi rumit yang terjadi pada satu dari 6.000 kelahiran hidup.

HLHS menyebabkan ventrikel kiri, katup mitral dan katup aorta pada janin tidak mampu berkembang dengan optimal, yang  menyebabkan bagian kiri jantung berhenti berkembang karena kurangnya aliran darah.

Sisi kiri jantung berperan untuk mengalirkan darah yang beroksigen ke seluruh tubuh, tetapi jantung pasien HLHS tidak mampu melakukan fungsi ini. Darah akan kembali dari paru-paru ke atrium kiri yang harus melewati atrial septal defect (kerusakan kedua ruang atas jantung) ke sisi kanan jantung.

Kondisi ini membuat ventrikel kanan bekerja dua kali lebih keras untuk memompa darah ke paru-paru dengan arteri pulmonalis dan mengalirkannya ke seluruh tubuh.

Jenny (33) menyebut diagnosis tersebut mengguncang dunianya, karena kehamilan ini sudah berjalan lama dan kini harus menghadapi kenyataan pahit bayinya tidak akan sanggup bertahan hidup.

"Tapi bagaimana pun kami beruntung karena banyak kasus seperti ini tak terdiagnosis. Banyak bayi yang baru dilahirkan dibawa pulang, lalu dua hari kemudian muncul gejala tubuh biru atau tak mau disusui," katanya.

Memahami komplikasi

Dr Nancy Ayres, direktur program kardiologi bayi di Rumah Sakit Texas Anak, pertama kali bertemu Rodgers pada masa kehamilan 24 minggu dan melihat dengan jelas bahwa sisi kiri jantung Aiden mengalami perkembangan yang tidak sempurna.

"Pada janin, sisi kanan jantung melakukan sedikit lebih banyak pekerjaan daripada bagian kirinya, namun bayi ini berupaya terus berkembang di dalam rahim dan ia melakukannya dengan baik," kata Ayres.
 
Bayi dengan cacat jantung bawaan yang berat dapat mengalami irama jantung yang normal dan tidak menimbulkan gejala hingga sang ibu melahirkan dan tali pusat bayi dipotong. Pada saat itu, sang ibu tidak lagi bernapas untuk bayi, sehingga paru-paru bayi akan terbuka untuk mengoksidasi darah.

Ayres mengetahui ketika paru-paru Aiden dilakukan tindakan, aliran darah tidak akan masuk ke dalam tubuh karena jantung kirinya tidak berkembang.

Setelah melahirkan, pembukaan flap-seperti antara hak dan ruang penerimaan atas kiri oval foramen paten, yang terbuka sebelum kelahiran, menutup.

Pada bayi dengan jantung yang tak berkembang, darah beroksigen yang kembali dari paru-paru terperangkap dalam atrium kiri karena penutupan foramen oval paten. Dengan kurangnya oksigen darah sampai ke tubuh, anak-anak lahir dengan kondisi mungkin mengalami kerusakan otak bersama dengan kegagalan multi-sistem.

"Solusi terbaik untuk melahirkan bayi dengan kondisi HLHS yaitu dilakukan di pusat medis yang benar-benar mengerti akan prosedur perawatan setelah bayi dilahirkan, "kata Ayres.

Operasi berulang kali

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau