Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2015, 16:10 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak faktor yang menentukan kecerdasan seorang anak. Salah satunya adalah saluran cerna. Pencernaan yang terganggu ternyata memengaruhi perkembangan otak anak.

Dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitar Airlangga Ahad Suryawan mengatakan, saluran cerna dan otak aktif melakukan komunikasi dua arah. Jika saluran cerna sehat, maka akan mengirimkan sinyal positif untuk perkembangan otak. Sinyal yang dikirimkan ke otak pun memengaruhi mikrobiota dalam saluran cerna untuk proses penyerapan nutrisi

“Saluran cerna yang tidak benar bisa membuat gangguan sinyak ke otak. Jika anak sering kolik, mulas pada usia awal, bahaya untuk otaknya,” terang Ahmad yang tergabung di Happy Tummy Council dalam diskusi Saluran Cerna Sehat, Bekal anak Cerdas di Jakarta, Senin (16/3/2015).

Menurut Ahmad, gangguan pencernaan ini harus dihindari sejak awal kelahiran bayi. Sebab, perkembangan otak terbentuk pada masa awal kelahiran bayi. Dalam waktu dua tahun, otak anak sudah mencapai 80 persen dari otak orang dewasa.

Untuk itu, gangguan pencernaan pada bayi tak bisa dipandang sebelah mata. Kondisi ibu hamil saat mengandung memengaruhi kesehatan anak sekaligus saluran cernanya. Berikanlah anak makanan gizi seimbang dan air susu ibu (ASI) selama minimal 6 bulan.

“Hamil dengan aman, tenang, dan senang,” kata Ahmad.

Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis anak M Juffrie mengungkapkan bahwa gangguan pencernaan yang paling banyak dialami anak-anak adalah kolik. Kolik dapat menganggu pertumbuhan anak.

“Orangtua diharapkan bisa memahami apa saja gejala ganggan pencernaan anak. Dengan begitu, segera ditangani dengan baik sehingga tidak mengganggu kemampuan intelektual dan kognitif anak di kemudian hari,” kata Juffrie yang juga tergabung dalam Happy Tummy Council.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com