Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2015, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com - Penyakit tekanan darah tinggi pada umumnya memang diderita oleh mereka yang berusia paruh baya atau di atas 40 tahun. Tetapi tak sedikit orang muda yang gaya hidupnya sehat tetap menderita penyakit ini. Adakah pengaruh keturunan?

Penelitian menunjukkan, sekitar 95 persen kasus tekanan darah tinggi tidak diketahui penyebabnya. Kondisi ini disebut juga dengan hipertensi esensial.

"Penyebab hipertensi itu banyak faktor. Ada karena faktor gaya hidup tidak sehat, tapi memang ada juga kecenderungan genetis. Tidak bisa disebut karena keturunan, karena kalau keturunan berarti jika ayah atau ibu hipertensi maka anaknya sudah pasti," kata dr.Siska S.Danny, spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS.Harapan Kita Jakarta.

Faktor gaya hidup yang bisa meningkatkan kemungkinan menderita tekanan darah tinggi antara lain adalah kurangnya aktivitas fisik sehingga kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, stres, dan penyakit kronis, seperti gangguan tidur, diabetes, dan gagal jantung.

Gaya hidup tidak sehat merupakan faktor risiko hipertensi yang bisa kita ubah. Dengan kata lain, meski kita memiliki kecenderungan genetis untuk menderita hipertensi, namun jika kita mau menjaga pola hidup sehat maka kemungkinan menderita hipertensi pun bisa ditekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau