Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2015, 16:10 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail


KOMPAS.com
– Tempat tidur bisa menjadi sumber penyakit. Kasur Anda yang empuk bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi tungau debu dan kuman. Akibatnya, Anda yang tiap hari tidur di sana rentan terserang flu, asma, rinitis alergi, hingga keracunan makanan.

 Ahli memperingatkan tungau debu dan kuman yang tinggal di sprei tempat tidur dapat menyebabkan asma, hayfever, flu dan keracunan makanan

Tak hanya kasur, di balik selimut, bantal dan guling tersimpan jutaan organisme kecil yang membuat Anda sakit.

Seorang ahli kesehatan di tempat tinggal atau rumah, dokter Lisa Ackerley mengatakan, manusia bisa membawa kuman tersebut ke tempat tidur.

“Tungau menyukai lingkungan yang lembab, tempat tidur adalah lingkungan yang sempurna. Mereka mereproduksi sehingga akan ada sekitar 10 juta tungau per tempat tidur,” kata Lisa.

Ketika meninggalkan kamar selama seharian, sering kali seseorang menutup jendela sehingga tercipta lingkungan yang lembab. Kurangnya ventilasi pada rumah pun bisa membuat udara lembab.

Jika tidak sering dibersihkan, menurut Lisa dalam waktu dua tahun bantal Anda akan dipenuhi 10 persen tungau dan kotorannya. Adanya kotoran tungau bisa memicu alergi. Kemudian membuat kulit meradang atau eksim hingga rinitis alergi. Sebanyak 80 persen penderita asma juga diperkirakan disebabkan oleh tungau debu.

Hal senada dikatakan dokter Ackerley. Menurut dia, tungau debu dapat  menyebabkan rinitis alergi, batuk, dan mata kering. Tidur pun akan sangat terganggu. Bahkan, bagi orang yang memiliki alergi, dampaknya bisa menjadi lebih buruk.

Untuk itu, cucilah sprei atau alas kasur setiap minggu. Cucilah secara terpisah dengan pakaian lain. Tambahkan pula sabun antibakteri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com