Dokter Spesialis Saraf Yuda Turana menjelaskan, banyak proses yang bisa terjadi ketika tekanan darah tinggi menyerang otak.
"Ketika tekanan darah tinggi, pembuluh darah bisa pecah kemudian perdarahan ke otak. Oksigen jadi kurang di otak," terang Yuda dalam diskusi yang digelar Indonesian Society of Hypertension di Jakarta, Rabu (13/5/2015
Yuda melanjutkan, hipertensi yang cukup lama juga bisa menyebabkan lapisan dalam pembuluh darah perlahan menipis. Hal ini dapat membentuk endapan di otak yang makin lama menebal. "Bisa juga membuat hipokampus (bagian otak besar) mengecil," lanjutnya.
Sayangnya, hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala sehingga orang tidak menyadarinya dan cerndung mengabaikan. Jika gejala sudah muncul, maka telah terjadi kerusakan pada otak. Untuk itu, menurut Yuda, tekanan darah harus diperhatikan sejak usia muda.
"Apa yang terjadi pada usia 80an, dipengaruhi saat waktu muda. Mereka yang saat mudanya menderita hipertensi tidak terkontrol, saat usia lanjut akan berisiko memiliki otak pikun," kata Yuda.
Itu sebabnya kita perlu melakukan pengecakan tekanan darah secara rutin, apalagi jika memiliki riwayat keluarga menderita hipertensi. Sebenarnya, hipertensi pun dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.