Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2015, 13:00 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Program edukasi individual bagi diabetesi tipe 2 yang menjalankan puasa Ramadan menunjukkan manfaat yang berarti. Terutama terkait dengan berpuasa yang aman untuk mereka.  

Meski penyandang diabetes diperkenankan untuk tidak berpuasa, menurut Dr. Mahmoud Ibrahim, endokrinolog dan direktur Diabetes Education Center, McDonough, Georgia, banyak yang tetap memilih untuk menjalaninya.  

Kalaupun memilih berpuasa selama Ramadan, American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan diabetesi tipe 2 memperoleh edukasi tentang cara berpuasa yang lebih aman.

Dalam pertemuan tahunan ADA di Boston, Dr. Ibrahim mempresentasikan hasil studinya terkait penyandang diabetes tipe 2 yang tahun lalu menjalankan ibadah puasa Ramadan. Sebanyak 774 partisipan studi pria dan perempuan dengan diabetes tipe 2 dilibatkan dalam studi ini. Hanya mereka yang tidak menggunakan insulin dan tidak memiliki komplikasi diabetes yang dimasukkan oleh Dr. Ibrahim dan koleganya.

Partisipan tersebut mendatangi satu dari 16 klinik berbeda di Mesir, Iran, Jordan, dan Arab saudi. Setengah dari klinik tersebut menyediakan program edukasi individual untuk meneliti responden, sementara setengah lainnya memberikan perawatan biasa. 

Program edukasi ini mencakup penyampaian pesan tentang rencana makan, aktivitas fisik, pemantauan glukosa darah, dan komplikasi metabolik akut sekaligus memberikan rencana penanganan diabetes individual.

Setelah Ramadan, Dr. Ibrahim dan tim yang mempublikasikan hasil studinya dalam British Medical Journal menjumpai, bahwa partisipan yang menerima edukasi individual cenderung mendapatkan penanganan yang dimodifikasi selama Ramadan, memantau glukosa darah setidaknya dua kali sehari, serta memiliki pengetahuan lebih baik atas tanda dan simtom hipoglikemi. Indeks massa tubuh mereka juga berkurang secara nyata dan kontrol glukosa darahnya membaik. 

"Misi kami tidak mengabaikan mereka, tetapi tetap membantu mereka menjalankan puasa yang lebih aman semampu kami," tegas Dr. Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau