Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Diabetesi, Konsultasi Dokter Dulu Yuk Sebelum Berpuasa

Kompas.com - 07/06/2015, 12:25 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puasa sudah di depan mata. Segenap kaum muslimin bersiap menyambut bulan Ramadan ini. Tak terkecuali penyandang diabetes. Hanya saja, untuk para diabetesi, sangat dianjurkan berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait niatnya untuk berpuasa. 

Konsultasi dengan dokter diperlukan oleh diabetesi sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan, karena adanya peningkatan risiko atas dehidrasi, hipoglikemi, maupun hiperglikemi yang bisa terjadi. Mereka yang sakit, sebenarnya diperkenankan untuk tidak berpuasa, namun banyak diabetesi yang nyatanya tetap memilih berpuasa.

Sebaiknya, sebelum dan selama puasa, diabetesi perlu mendapatkan pengawasan dari dokter. Sayang, faktanya tidak demikian. Survei yang dilakukan oleh Novo Nordisk terhadap 407 diabetesi dari 4 negara, yaitu Malaysia, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, dan Algeria, Oktober 2014, menunjukkan 43 persen diabetesi berpuasa tanpa pengawasan dokter. Baru 57 persennya saja yang berpuasa dengan pengawasan dokter. 

Baca juga: 150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos

Dari diabetesi yang berpuasa tanpa pengawasan, sebut dr. Luki Mulia, Sr. Medical Manager Novo Nordisk Indonesia saat temu media di Jakarta beberapa waktu lalu, sebanyak 36 persen melakukan perubahan sendiri terhadap regimen pengobatan mereka. Dokter biasanya tidak mengubah regimen pengobatan diabetes, ketika pasien mereka sedang berpuasa. Namun dokter dapat mengubah frekuensi, dosis, atau waktu pengobatan yang ada ketika seorang pasien sedang berpuasa. 

Diabetesi yang berpuasa, di sisi lain, juga tetap mengkhawatirkan risiko hipoglikemi yang mungkin terjadi. Sebanyak 52 persen diabetesi, dari survei tersebut, mengatakan membatalkan puasa terkait hipoglikemi, 36 persen karena hiperglikemi, dan 72 persen karena kelelahan, pusing, maupun dehidrasi.

Hipoglikemi, dikatakan Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, Sp.PD-KEMD, Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, adalah ketika glukosa darah kurang dari 60 mg/dL. Saat terjadi hipoglikemi, diabetes harus mengakhiri puasanya. Hipoglikemi ini, biasanya ditunjukkan dengan sejumlah tanda. Adrifaza Baraka, penyandang diabetes tipe 1 yang menjalani ibadah puasa, mengatakan, ketika keringat dingin muncul atau mulai kliyengan, ia akan langsung berbuka puasa. 

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

Selain merasakan tanda hipoglikemi, kadar glukosa darah yang rendah dapat diketahui dari cek glukosa darah dengan glukometer. "Saat berpuasa, lanjut Adri yang berkonsultasi terlebih dulu dengan dokternya sebelum berpuasa, saya biasanya mengecek kadar glukosa darah pukul 14 atau 15. Kalau hasilnya hipoglikemi, saya akan buka. Tetapi kalau tidak, puasanya saya lanjutkan hingga Magrib." 

Risiko yang terjadi tidak hanya hipoglikemi. Risiko lain yang dihadapi diabetesi saat berpuasa adalah hiperglikemi. Ini terjadi ketika kadar glukosa darah lebih dari 300 mg/dL. Ketika terjadi hiperglikemi, penyandang diabetes perlu membatalkan puasa.  

Mengingat risiko yang mungkin terjadi pada diabetesi saat berpuasa, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) merekomendasikan mereka mempersiapkan diri untuk pemeriksaan medis. Pemeriksaan ditujukan untuk kenyamanan pasien secara umum, mempertahankan kendali glikemi, tekanan darah, serta lemak darah. 

Penilaian medis memang sebaiknya dilakukan 1-2 bulan sebelum puasa, agar dapat dilakukan penyesuaian diet, aktivitas jasmani, dan atau terapi obat yang digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Netanyahu Bikin Penawaran, Akan Bebaskan Pemimpin Hamas dari Gaza asal Mau Lucuti Senjata
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau