Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2015, 07:00 WIB

KOMPAS.com - Tak sulit mendapatkan metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh. Meski begitu, hampir 90 persen metode kontrasepsi yang tersedia adalah untuk wanita.

Kontrasepsi modern untuk pria yang sudah digunakan secara luas barulah kondom dan juga vasektomi atau mengikat saluran sperma sehingga sperma yang dihasilkan testis tidak terbawa saat ejakulasi.

Prof.Johannes Bitzer dari European Society of Contraception, Swiss, dalam acara An Asia-Pacific Press Dialogue on Modern Contraception di Singapura beberapa waktu lalu, mengungkapkan tak mudah membuat kontrasepsi untuk pria.

"Sebenarnya lebih mudah menghentikan satu sel telur dibandingkan jutaan sel sperma," kata Bitzer.

Ditambahkan oleh Dr.Michael Devoy, Bayer HealthCare Chief Medical Officer, Jerman, inovasi untuk mengembangkan kontrasepsi pria memang terus dilakukan, tapi masih butuh waktu lama.

"Lagi pula, dalam hal penggunaan kontrasepsi kaum wanita lebih suka yang memegang kendali," ujar Devoy.

Bitzer mengatakan, saat ini para ilmuwan sedang mengembangkan kontrasepsi suntikan berisi testosteron untuk pria. "Tapi untuk menguji efikasi (respon maksimal) metode ini lebih sulit karena kehamilan terjadi pada wanita. Tak mudah mengetahui apakah hasil akhirnya memang bisa mencegah kehamilan," katanya.

Beberapa tahun lalu juga sempat beredar kabar akan segera diluncurkan pil kontrasepsi bagi pria yang diciptakan oleh peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Pil tersebut diekstrak dari daun tanaman Gendarussa untuk melemahkan sperma dalam membuahi sel telur. Rencananya, akhir tahun 2014 pil KB khusus pria ini akan diedarkan namun sampai saat ini belum juga beredar di pasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com