Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2015, 13:15 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis


KOMPAS.com -
Orang tua kerap mewanti-wanti anaknya untuk tidak mengulum permen. "Nanti giginya rusak," begitu alasannya. Tidak hanya untuk anak saja, orang dewasa pun giginya bisa bermasalah bila mengonsumsi banyak permen atau makanan manis.

Selain permen atau makanan manis, makanan asam serta beberapa makanan lain yang dikonsumsi sehari-hari, juga dapat berisiko merusak gigi. 

Marc Lowenberg, DDS, dokter gigi di New York menyebutkan lima makanan maupun minuman yang tanpa disadari, dapat memberikan sedikit masalah bagi gigi Anda sekaligus cara untuk mencegah kerusakannya. 

Jus botol. Satu botol jus peras memang mengandung sejumlah nutrisi yang tubuh. Namun, jus tersebut juga memiliki kandungan gula yang cukup tinggi (beberapa bahkan lebih tinggi daripada smoothie atau bahkan minuman bersoda). Gula ini menjadi bahan makanan bagi bakteri dalam mulut untuk kemudian diubah menjadi asam yang dapat mengikir email gigi dan membuat gigi berlubang. 

Agar tak merusak gigi, minum jus menggunakan sedotan guna menghindari dari permukaan gigi. Usai mengonsumsi, tunggu sekitar 45 menit sebelum menyikat gigi. Langsung menggosok gigi setelah minum jus, hanya akan membuat gigi rentan mengalami kerusakan. 

Suplemen vitamin kunyah. Tak sedikit yang tergoda menambah asupan vitamin dengan suplemen vitamin yang dikunyah. Rasanya yang enak, membuat orang memilih suplemen tersebut. Sayangnya, vitamin kunyah ini tak lebih baik bagi gigi. Gula yang terdapat pada tablet vitamin kunyah tersebut dapat melekat dengan baik pada gigi.

Hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kerusakan tersebut adalah memilih vitamin dalam bentuk kapsul. Memang tidak terasa lebih enak ketimbang suplemen vitamin kunyah, tetapi setidaknya gigi menjadi lebih terlindungi. 

Saus barbekyu. Saus yang kerap digunakan untuk merendam daging atau bahkan menjadi saus pendamping daging panggang, rasanya memang enak. Hanya saja, saus tersebut (yang juga mengandung gula), bisa 'merendam' gigi Anda. Berpotensi merusak gigi bila berada di dalam mulut terlalu lama. 

Guna meminimalisir risiko kerusakan gigi, olesi tipis-tipis petroleum jelly pada gigi sebagai pembatas antara saus dan email gigi. Kalau tak tahan dengan jelly tersebut, ada baiknya segera menyikat gigi setelah makan guna menghilangkan residu yang mungkin tertinggal pada gigi. 

Buah kering
. Buah segar tentu saja menjadi pilihan baik untuk memperoleh asupan vitamin, mineral, serta kebutuhan serat yang diperlukan tubuh. Namun dalam beberapa hal, konsumsi buah kering masih diperkenankan asalkan jumlahnya dibatasi. 

Hanya saja, mereka yang gemar mengonsumsi buah kering perlu mewaspadai gula yang ada. Tak lain karena serat non selulosa dalam buah kering, menahan gula di dalamnya dan juga di sekitar gigi ketika dikonsumsi, sama seperti yang dilakukan suplemen vitamin kunyah. 

Bagi pengonsumsi buah kering, dianjurkan untuk menggosok gigi dan membersihkan sela gigi dengan dental floss untuk menghilangkan sisa makanan yang tersangkut di gigi. 

Shutterstock Ilustrasi sakit gigi dan rahang

Anggur putih
. Mereka yang menyukai white wine atau anggur putih, perlu berhati-hati dengan minuman tersebut. Ini karena asam dalam anggur putih dapat menggerogoti email dan membuat gigi rentan ternodai dari makan maupun minuman lain. 

Rekomendasinya, adalah mengonsumsi keju saat menyesap anggur putih. Selain kaya protein, kandungan kalsium serta fosfor pada keju dapat membantu menyangga asam yang ada di mulut. Cara lainnya, bisa berkumur dengan air setelah minum anggur putih untuk membasuh keasaman yang terjadi di dalam mulut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau