Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Nutrisi Buah dan Sayuran Makin Berkurang?

Kompas.com - 18/07/2015, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Anjuran untuk mengonsumsi beragam jenis buah dan sayuran setiap hari sudah sering kita dengar untuk menjaga kesehatan. Tetapi, menurut studi teranyar buah dan sayuran saat ini nutrisinya lebih sedikit jika dibandingkan dengan 50 tahun lalu.

Berbagai penelitian berusaha menggali fenomena penurunan nutrisi dalam buah dan sayuran dari pertanian modern. Salah satu yang menarik perhatian adalah studi yang dipimpin Donald R.Davis Ph.D dari Universitas Texas di Austin.

Dari salah satu temuan Davis diketahui bahwa hasil panen pertanian saat ini semakin tinggi, padahal lahan terbatas, sehingga menyebabkan kadar nutrisi dalam sayur dan buah berkurang.

Selain itu, rata-rata penurunan mineral dalam buah dan sayuran cukup signifikan, antara 5-40 persen, demikian juga dengan penurunan kadar vitamin dan protein.

Walau peningkatan hasil panenan menjadi salah satu penyebab penurunan nutrisi, tapi para ahli nutrisi menyebut itu bukan penyebab satu-satunya.

"Tanahnya sendiri sudah mengalami panenan berulang-ulang, ini berarti dalam waktu tahunan lahan itu dipakai terus sehingga menyebabkan kandungan nutrisinya habis," kata Michael Wald, spesialis pengobatan terintegrasi.

Para ahli juga menilai praktik pertanian modern telah membuat tanah dan tanaman merana. Penggunaan dosis pestisida yang terus meningkat dan herbisida untuk menjaga kesehatan tanaman justru berdampak buruk.

Meski demikian, menurut Janet Brill, ahli nutrisi, mengonsumsi berbagai jenis sayur dan buah-buahan tetap penting.

Untuk memastikan asupan nutrisi dari sayur dan buah segar yang kita asup, pilihlah buah-buahan dan sayuran produk lokal. Memilih buah lokal yang sedang musim karena kadar vitamin dan mineral dalam buah yang dipetik mendekati waktu matang akan lebih optimal.

Walau kita mengira buah dan sayur segar lebih baik dibandingkan yang beku, tapi menurut Brill hal itu tak selalu benar.

"Terkadang buah dan sayur segar lebih baik karena mereka dipetik saat sudah matang sehingga lebih bernutrisi dibanding produk segar yang dipetik sudah sejak lama," katanya.

Batasi juga waktu memasak sayuran. Metode memasak yang cepat dengan jumlah air yang sedikit bisa membantu menjaga kadar nutrisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau