Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Gangguan Pendengaran Pengaruhi Kesehatan Mental!

Kompas.com - 31/07/2015, 09:30 WIB
Lily Turangan

Penulis


KOMPAS.com
- Dianne Lange, seorang mantan wartawan di Amerika,  terkejut mendengar nyaringnya suara burung saat pertamakali ia memakai alat bantu pendengaran. Suara burung, sesuatu yang belum pernah ia dengar dengan jelas sebelumnya. Lange, di usianya yang ke-67, mengalami gangguan pendengaran karena pertambahan usia yang disebut presbikusis.

Lange tidak sendiri. Menurut  National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), di Amerika Serikat satu dari empat lansia berumur 65-74 dan separuh populasi usia 75 ke atas, mengalami kehilangan pendengaran. Menurut penelitian mereka, gangguan pendengaran terbukti memengaruhi aspek-aspek kesehatan yang lain, seperti tekanan darah dan meningkatkan risiko artritis. Juga memengaruhi kualitas hidup, kesehatan mental dan mempertinggi risiko dementia (gangguan ingatan karena usia).  

Pendengaran dan Kesehatan Otak

Sebuah studi selama 20 tahun di Amerika yang melibatkan 253 relawan pria dan wanita menemukan bahwa gangguan pendengaran secara umum dapat memengaruhi kemampuan mengingat dan memengaruhi kesehatan mental.

Studi terpisah menemukan bahwa implan koklea (saluran tulang melingkar di bagian dalam telinga) dengan menggunakan perangkat elektronik dapat meningkatkan fungsi kognitif pasien. Ini ditunjukkan dengan hasil tes konsentrasi, ingatan, dan fleksibilitas mental meningkat setelah setahun implan konklea.

Kehilangan Pendengaran Akibat Suara Keras

Tidak semua gangguan pendengaran diakibatkan usia. Gangguan pendengaran juga bisa  disebabkan oleh infeksi, trauma di kepala, pertumbuhan tulang telinga yang tidak normal, dan indikasi medis lainnya. Suara keras dan bising juga bisa menyebabkan kerusakan struktur jaringan telinga yang menyebabkan kehilangan kemampuan mendengar.

Menurut The Occupational Safety and Health Administration (OSHA) kehilangan pendengaran akibat suara keras adalah jenis gangguan pendengaran yang paling banyak diabaikan, karena proses kehilangannya berjalan perlahan dan tidak didului rasa sakit.

Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat menyarankan agar kita waspada jika  mendengar bunyi desis yang tak jelas asalnya, jika kita merasa telinga sakit ketika ada orang yang berteriak di dekat kita. Bisa jadi, itulah tanda bahwa kemampuan mendengar kita berkurang.

Tes Pendengaran Anda        

Cari tahu seberapa sehat dan normal pendengaran Anda dengan menjawab 10 pertanyaanp berikut. Jika tiga dari sepuluh pertanyaan ini, Anda jawab ya, itu artinya Anda harus memeriksakan diri ke dokter spesialis THT untuk mendapat pemeriksaan dan pertolongan lebih lanjut.

1. Apa Anda sering salah dengar ketika melakukan percakapan via telepon?

2. Apa Anda kurang/tidak dapat menangkap saat dua orang berbicara kepada Anda pada waktu yang bersamaan?

3. Apa orang-orang sekitar Anda sering protes karena Anda menonton TV dengan suara terlalu keras?

4. Apa Anda baru bisa mendengar jelas ketika suasana sepi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau