Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Kembali "The Smiling General" di Kemusuk

Kompas.com - 05/08/2015, 15:39 WIB
KOMPAS.com — The Smiling General menjadi sebuah judul buku biografi mantan Presiden RI, Soeharto, hasil dari penulis asal Jerman Barat, OG Roeder. Julukan tersebut juga yang menjadi sangat populer di dunia internasional karena jenderal yang satu ini memang dikenal dengan raut mukanya yang selalu tersenyum.

Jenderal yang mengambil alih kekuasaan dari Presiden Soekarno, dan resmi menjadi presiden untuk Indonesia pada tahun 1968 ini, memang sarat kontroversi.

Terlepas dari beberapa kasus kontroversial dan tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya, kita tentunya juga harus menghargai peninggalan beliau yang juga menjadi sejarah besar perkembangan negara Indonesia.

"Jasmerah" alias "jangan sekali-kali melupakan sejarah" merupakan semboyan yang diucapkan Presiden Soekarno dalam pidato terakhirnya pada tahun 1966. Semboyan ini yang sudah sewajibnya berlaku bagi kita para penerus bangsa.

KEVINALEGION Sumur petilasan tempat dimana Jenderal Besar Soeharto dilahirkan sering digunakan pengunjung untuk cuci muka dan tangan
Hal ini mungkin yang menjadi alasan adik tiri Jenderal Besar Soeharto, Probosutedjo, membangun lokasi memorial untuk mengenang kembali sejarah kekuasaan Presiden Soeharto.

Museum yang diresmikan tepat pada hari lahir Soeharto, yaitu pada 8 Juni, tahun 2013, ini dibangun persis di area rumah masa kecil Pak Harto. Terletak di Desa Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, museum ini bukan untuk mengultuskan sosok Presiden Soeharto, melainkan sebagai tempat untuk mengenang kembali jasanya saat memimpin Indonesia.

Jika melihat kembali sejarah Agresi Militer Belanda II, desa ini sempat diserang oleh Belanda yang memburu Soeharto hingga pelosok desa, tetapi mereka tidak menemukannya. Akibatnya, pasukan Belanda melakukan pembersihan dengan menembak mati para pemuda di Desa Kemusuk, bahkan hingga menewaskan R Atmoprawiro, ayah dari Probosutedjo dan Soeharto.

Dalam kunjungan museum ini, rombongan karyawan dan pedagang Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjalani rangkaian ziarah untuk menyambut HUT TMII. Kedatangan mereka langsung disambut oleh penjaga museum di joglo seluas lebih kurang 600 meter persegi yang berfungsi sebagai penerima tamu, tepat di belakang monumen tinggi Soeharto.

Joglo ini juga dialihfungsikan sebagai tempat presentasi awal pemutaran film sejarah Jenderal Besar Soeharto sejak menjadi prajurit hingga menjadi presiden, sebelum pengunjung memasuki museumnya langsung. (Kevinalegion)

Baca kisah selengkapnya di Kompasiana: "Mengenang Kembali 'The Smiling General' HM Soeharto di Kemusuk"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com