Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2015, 13:20 WIB


KOMPAS.com
- Kehidupan manusia modern yang tidak mengenal waktu dalam bekerja dapat mengganggu ritme metabolisme dalam tubuh. Gangguan itu dapat berdampak pada timbulnya obesitas. Mengatur waktu biologis tubuh (circadian clock) dengan baik terbukti dapat mengurangi risiko tersebut.

 

Hal ini disampaikan oleh pendiri Himpunan Studi Obesitas Indonesia (Hisobi), Andy Wijaya, saat menjadi narasumber dalam National Obesity Symposium (NOS) Ke-9 di Jakarta, Sabtu (8/8). Ia menerangkan, pada dasarnya kinerja tubuh manusia sudah diatur oleh proses genetik.

 

Sebelum masuk ke era modern, kehidupan manusia lebih teratur, saat gelap mereka istirahat dan saat ada cahaya matahari mereka akan bekerja. Aktivitas itu berpengaruh pada kinerja organ dalam tubuh.

 

Baca juga: Mbok Yem Ungkap Sakit Gigi Jadi Penyebab Kondisinya Memburuk

Saat cahaya matahari masuk ke tubuh melalui retina, itu memengaruhi organ dalam tubuh, terutama otak. "Adanya input sinar matahari itu mengatur untuk mengeluarkan hormon melatonin dari tubuh," kata Andy.

 

Dari otak itu akan memengaruhi pada sirkuit organ-organ dalam tubuh, terutama organ pencernaan, seperti hati, lemak, dan pankreas untuk mengelola makanan. Saat itu, makanan terus diolah untuk mengeluarkan energi.

 

Namun, pada era saat ini, aktivitas manusia semakin tidak menentu. Saat ini, cahaya matahari bisa diganti dengan lampu sehingga bekerja hingga larut malam tidak lagi masalah.

 

Baca juga: Duga Menpan-RB Salah Tafsir, Komisi II: Justru Mau Percepat Pengangkatan CASN

Ditambah lagi kemajuan teknologi informasi, aktivitas pergi ke luar negeri yang berbeda waktu, dan lain-lain juga memengaruhi terganggunya pola aktivitas. Hal ini berpengaruh pada terganggunya metabolisme tubuh.

 

"Pola makan dan istirahat yang tidak teratur berpotensi menimbulkan risiko obesitas karena pengelolaan makanan tidak berjalan optimal," kata Andy.

 

Obesitas sangat berbahaya karena dari sana akan memicu timbulnya penyakit lain mematikan, seperti darah tinggi, stroke, hingga berbagai jenis kanker.

 

Baca juga: Maret Masih Hujan, Apakah Awal Musim Kemarau 2025 Mundur? Berikut Jawaban BMKG

Untuk itu, kata Andy, dibutuhkan pendekatan pengaturan waktu biologis tubuh, seperti aktivitas dan fungsi tubuh antara lain pola makan, tidur, temperatur tubuh, metabolisme, kewaspadaan, tekanan darah, detak jantung, tingkat hormon, dan sebagainya.

 

Ketua Hisobi Dante Saksono Harbuwono mengatakan, sampai saat ini, orang yang mengalami obesitas terus meningkat, terutama di kota-kota besar. "Bahkan, di Jakarta, 50 persen dari populasi penduduknya telah mengalami obesitas," ujar Dante.

 

Kadar lemak dalam tubuh idealnya hanya 14-19 persen. Namun, saat ini, kebanyakan komposisi lemak masyarakat Kota Jakarta berlebihan, sekitar 33 persen.

 

Baca juga: Dedi Mulyadi ke PTPN dan Perhutani: Kami Sibuk Menangani, Anda Sibuk Menikmati!

Ada beberapa hal yang menyebabkan obesitas terus terjadi, antara lain kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat. "Kebanyakan masyarakat kota terbiasa mengonsumsi makanan berminyak dan bersantan, jarang berolahraga, dan menjalankan pola hidup yang tidak teratur," ujarnya.

 

Oleh sebab itu, pihaknya mengajak setiap orang untuk menjadi generasi berkeringat dengan terus melakukan aktivitas fisik, mulai dari berjalan kaki, lari, atau olahraga lain. (B12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau