Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2015, 07:40 WIB

 

KOMPAS.com — Semua orang tahu bahwa berat badan berlebih atau obesitas berisiko tinggi terserang berbagai penyakit, seperti diabetes hingga jantung. Bukan hanya itu, obesitas juga berisiko kematian. Itulah yang terjadi terhadap Carl Thompson, pria paling gemuk di Inggris yang berat badannya mencapai 412 kg. Ia meninggal dunia pada usia 33 tahun.

Badannya yang terlalu besar dan berat membuat Carl terkurung di rumahnya selama setahun dan bergantung pada bantuan pengasuh untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk memberi makan. Ini karena Carl semakin sulit bergerak sehingga tak dapat keluar rumah untuk beraktivitas maupun berbelanja. Bahkan, petugas kesehatan membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengeluarkan jenazahnya dari dalam rumah.

Kebiasaan makan Carl memang terbilang banyak. Asupan sarapannya adalah 4 sosis, 5 telur goreng, roti panggang, sepanci jamur goreng dengan mentega, dan semangkuk sereal dengan susu yang kaya lemak. Untuk makan siang, Carl biasanya mengonsumsi semangkuk pasta, chips, bacon, pai, pastel daging, sandwich, dan cokelat. Sementara itu, untuk makan malamnya, akan ada makanan cepat saji khas China dan India seperti piza dengan harga di atas Rp 527.000. Selain itu, ia juga memiliki kebiasaan makan camilan berupa cokelat dengan porsi harga Rp 200.000 per hari.

Sebenarnya, kenaikan berat badan Carl dihubungkan dengan kematian ibunya. Ketika sang ibu meninggal karena tumor otak pada tahun 2012, ia melampiaskan kesedihannya pada pola makan yang tidak sehat dengan porsi yang berlebih.

Berat badannya pun menjadi dua kali lipat dari sekitar 200 kg, naik sekitar 412 kg. Ini membuat dirinya tidak dapat bekerja.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia tercatat beberapa kali menjalani perawatan di rumah sakit dengan sejumlah keluhan penyakit, termasuk septicemia. Carl juga tercatat pernah menolak menjalani operasi lambung yang dianggap berbahaya.

"Saya tidak ingin operasi lambung karena berbahaya. Saya ingin bantuan seorang ahli diet dan psikiater untuk membantu menurunkan berat badan," katanya.

Setelah berjuang, penyakit Carl yang timbul karena berat badannya yang berlebih tersebut telah merenggut jiwanya. Kepolisian wilayah Kent di Inggris telah mengonfirmasi kematian Carl Thompson pada Minggu (21/6/2015).

Sebelumnya, Carl telah bersumpah untuk menurunkan berat badannya agar dapat tetap hidup. Ia mendapatkan banyak simpati dan dukungan dari masyarakat. Beberapa dokter memang telah mengingatkan bahwa berat badan Carl bisa saja membunuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com