Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2015, 14:13 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bullying pada anak-anak rentan terjadi di sekolah. Bullying terjadi, ketika ada seorang atau sekelompok anak yang sengaja menyakiti anak lain. Ada kekuatan yang tidak berimbang, di mana korban bullying akan merasa lebih lemah. Butuh peran orang tua dan guru di sekolah untuk mengatasi kasus bullying.

Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, salah satu cara untuk mencegah sekaligus mengatasi bullying adalah dengan tersenyum. "Dengan senyum menunjukkan kalau kita berani. Tunjukkan suatu perlawanan, tapi enggak perlu dengan kekerasan juga. Dia buktikan masih punya daya," kata Vera dalam diskusi bersama Joy Parenting di Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Menurut Vera, senyum pun akan memberi energi positif kepada diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Senyum dapat merangsang pelepasan hormon endorfin yang akan membuat seseorang merasa senang. Namun, senyum barangkali tak mudah dilakukan semua anak. Untuk itu, menurut Vera orang tua perlu mengajari anak untuk berani senyum. Perlu proses secara perlahan dimulai dari rumah.

Dalam kesempatan yang sama, artis Shanaz Haque percaya bahwa senyum bisa menular ke orang lain. Presenter radio ini selalu tersenyum, tertawa, untuk membawa suasana menjadi ceria baik di rumah muapun di luar rumah. Ia juga mengajarkan ketiga anaknya untuk berani senyum dan selalu menjalanin komunikasi yang baik dengan anak. "Komunikasinya biasanya di tempat tidur dan tempat makan. Kalau ada apa-apa anak bisa cerita ke kita," kata Shahnaz.

Kasus bullying memang perlu perhatian orang tua dan semua pihak. Kepala Sekolah SMP Labschool Kebayoran Ukim Komarudi mengatakan, kasus bullying bisa makin parah jika tidak dikontrol. Menurut dia, media televisi juga turut berperan memegaruhi perilaku bullying di sekolah. Dalam sejumlah tayangan remaja, ia mengamati selalu adanya adegan bullying. Salah satu cara untuk mencegah bullying, Ukim bersama guru lainnya menanamkan sikap peduli kepada sesama dan juga dengan senyuman. "Orang yang senyum menunjukkan dia sudah beradaptasi dan siap mengaktualisasikan dirinya," kata Ukim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau