KOMPAS.com - Ada banyak orang 'ambruk' karena stres. Tapi ada juga orang dengan mental baja yang justru semakin berkembang ketika ditekan situasi. Orang-orang ini mampu melihat kesulitan sebagai kesempatan untuk maju. Tak peduli apapun masalahnya, entah itu keuangan, keluarga atau karir, orang bermental baja tidak membiarkan dirinya didikte oleh keadaan. Bagaimana mereka bisa sekuat itu? Inilah kunci jawabannya seperti dipaparkan Psikoterapis Amy Morin dalam bukunya 13 Things Mentally Strong People Don't Do yang sudah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa.
1. Menerima stres sebagai sesuatu yang normal
Menerima stres sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hidup akan membantu Anda berpikir lebih jernih. Alih-alih sibuk mengutuk dan menyesali, lebih baik pikirkan bagaimana cara keluar dari situasi yang sulit dengan cara yang benar. Orang bermental kuat percaya pepatah yang mengatakan, di mana ada kemauan di situ pasti ada jalan.
2. Mereka menempatkan masalah dalam perspektif yang benar
Di dunia ini ada masalah yang benar-benar kecil, ada juga masalah kecil yang dibesar-besarkan atau sebaliknya. Orang dengan mental baja tahu mana masalah kecil dan mana yang besar. Mereka tidak mengacaukan keduanya sehingga bisa mengambil solusi dengan tepat. Satu kesalahan kecil tidak akan sampai merusak seluruh karir Anda. Jadikan kesalahan itu sebagai pembelajaran. Sementara masalah besar perlu segera dipikirkan jalan keluarnya dan diantisipasi agar tidak terulang lagi.
3. Punya tubuh yang sehat
Pepatah 'Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat' adalah benar adanya. Anda tidak akan sanggup mengatasi tekanan jika Anda sakit. Olahragalah secara teratur, cukup tidur, makan makanan sehat, cukup minum air putih dan sesekali pergi berlibur.
4. Mencari pelampiasan yang sehat
Sementara ada banyak orang melarikan diri ke alkohol, merokok terus-menerus atau tak bisa berhenti makan junk food ketika stres, orang dengan mental yang mumpuni mengatasi rasa tidak nyamannya dengan cara produktif. Mereka menekuni hobi, ikut kegiatan sosial, atau berpetualang di alam bebas untuk mengalihkan rasa sakit.
5. Menyeimbangkan kehidupan sosial dengan waktu untuk diri sendiri
Kadang, saat stres, ada orang yang terdorong untuk selalu ke luar rumah, berjalan-jalan dengan teman, makan-makan, nonton dan lain sebagainya. Mereka baru ingat pulang ketika hari sudah larut malam. Ada juga orang yang melakukan hal sebaliknya. Saat stres mereka memilih untuk menyendiri di kamar seharian.
Anda akan disebut bermental baja jika mampu menyeimbangkan waktu untuk diri sendiri dengani kegiatan sosial meski sedang banyak pikiran. Orang bermental baja tahu kapan waktu yang tepat untuk menjaga silaturahmi dan kapan untuk beristirahat, merenung dan berpikir tentang masalahnya.
6. Paham hidup adalah pilihan
Stres dapat menyebabkan seseorang merasa sebagai korban. Tapi mereka dengan mental yang kuat tahu bahwa suatu hal terjadi seringkali sebagai feedback dari apa yang dilakukannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pun tidak demikian, mereka tahu bahwa mereka tetap punya pilihan untuk memilih reaksi terhadap situasi yang menimpa. Apakah mau berperan sebagai korban yang patut dikasihani atau sebagai aktor dan sutradara yang mengambil alih situasi dengan penuh tanggung jawab.
7. Berpikir realistis
Ini akan sangat membantu Anda mencari jalan keluar yang paling masuk akal. Ketimbang mengasihani diri atau menjadi orang yang sinis, lebih baik mencontoh si Mental Baja yang selalu berkepala dingin walau hati sedang panas, supaya Anda bisa membalik keadaan yang penuh stres menjadi kesempatan mengasah otak dan mental dan terus maju.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.