Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2015, 08:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com — Asal mula pertemuan dua sejoli ternyata punya makna penting dan menentukan pada masa depan. Demikian hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Social and Personal Relationships.

Penelitian tersebut memfokuskan diri pada 62 pasangan hidup bersama yang bertemu lewat beragam cara. Kisah mereka, bersamaan dengan penelitian, mengungkapkan bagaimana konteks dimulainya sebuah hubungan mungkin memengaruhi masa depan hubungan tersebut. "Takdir mungkin dimulai dari awal pertemuan," tulis penelitian itu.

Jaringan pendukung mungkin juga membantu. Pasangan yang bertemu lewat bantuan teman-teman dan keluarga melaporkan, jaringan sosial bersama itu membuat hubungan tampak lebih alami. Peneliti berpendapat, pasangan yang dicomblangi jadi punya insentif untuk bekerja keras membuat hubungan lebih berhasil.

"Menurut saya, kita tak cukup memperhatikan berapa banyak dukungan yang dibutuhkan sebuah hubungan," kata Sharon Sassler, ahli sosial demografi dari Cornell University yang terlibat dalam penelitian. "Dibutuhkan satu desa untuk membesarkan satu anak, tetapi dibutuhkan juga dukungan untuk menjaga pasangan tetap bersama melewati waktu-waktu penuh pencobaan," katanya.

Ingin hubungan yang tahan lama? Cobalah di kampus. Separuh pasangan yang bertemu pasangannya lewat kegiatan mahasiswa di kampus mendapatkan dukungan dari jaringan sosial berbasis sekolah itu.

Kendati demikian, apakah pasangan bertemu di kampus atau tidak, riset membuktikan bahwa pasangan berpendidikan universitas punya kecenderungan paling tinggi untuk menikah dan tetap menikah. "Memiliki pekerjaan stabil dan menamatkan sekolah serta tak punya anak sebelum menikah membantu memastikan sebuah hubungan untuk bertahan lama," kata Sassler.

Di sini, persepsi juga berpengaruh. "Ada sejumlah stigma yang tak perlu mengenai pertemuan di tempat-tempat tertentu," kata ahli sosiologi, Amanda Jayne Miller, yang juga ikut meneliti. Beberapa pasangan cukup khawatir akan pendapat orang lain mengenai keadaan pertemuan mereka sehingga mengarang-ngarang cerita.

Tempat yang dikhawatirkan termasuk di antaranya adalah di internet, yang menimbulkan skeptisisme di kalangan keluarga, bar (khususnya untuk perempuan), dan tempat kerja. Mereka yang bertemu di kantor dikatakan cenderung paling sedikit untuk berbagi rencana hidup bersama dalam jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau