Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2015, 17:22 WIB

KOMPAS.com - Saat hamil kebanyakan Ibu akan mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis. Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan merupakan hal yang wajar karena adanya bayi di dalam perut dan juga cairan ketuban. Tapi, kegemukan juga tidak sehat. Sayangnya, sebagian besar ibu mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badannya setelah melahirkan.

 

Dalam sebuah survei, hampir 75 persen wanita bahkan merasa berat badannya lebih tinggi setelah melahirkan dibanding sebelum hamil.

 

Survei yang dilakukan terhadap 774 wanita dari kelompok menengah ke bawah di AS itu menemukan, sepertiga wanita yang sebelum hamil memiliki berat badan normal berubah menjadi kegemukan atau obesitas setahun setelah melahirkan.

 

Secara umum, wanita yang memiliki postur tubuh kecil mengalami kenaikan berat badan ekstra mencapai lebih dari 9 kg. Sementara itu sekitar 47 persen berat badannya naik 5 kg.

 

Di AS, masalah berat badan pada wanita dimulai sejak usia muda dengan 35 persen wanita berusia lebih dari 20 tahun mengalami kegemukan dan obesitas. Masalah obesitas sejak beberapa tahun terakhir ini memang jadi pandemi di negara tersebut.

 

Para ahli menilai, kegemukan yang terjadi seusai melahirkan bisa disebabkan karena pola makan yang tidak terkendali. Hal ini kerap tidak disadari ibu hamil karena mereka beranggapan saat hamil "makan untuk berdua".

 

Ibu hamil sebenarnya cukup menambah sekitar 300-400 kalori jika mereka mengandung bayi tunggal. Walau ibu hamil tidak disarankan untuk membatasi pola makannya, namun pemilihan pola makan yang lebih sehat seharusnya diperhatikan.

 

Penurunan berat badan setelah memiliki bayi memang harus dilakukan secara bertahap karena ibu masih harus menyusui. diet terlalu ketat bisa mengurangi produksi ASI. Utamakan untuk terus bergerak secara aktif dan melakukan diet seimbang agar penurunan berat badan lebih cepat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau