Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2015, 10:03 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com — Sebuah penelitian terhadap 20.000 kehamilan antara tahun 2004 sampai 2009 menunjukkan, waktu pembuahan memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap tingkat kelahiran yang sukses.

Para peneliti berkata, waktu terbaik untuk pembuahan adalah bulan Desember. Bayi yang dikandung pada akhir tahun memiliki kesempatan lahir lebih sehat. Menurut studi, pembuahan pada bulan Desember menghasilkan kelahiran tiga bayi lebih banyak per 200 kehamilan.

"Ada keterkaitan bermakna antara musim dengan angka kelahiran yang sukses," kata Paul Winchester, peneliti dari Indiana University. "Hari Valentine adalah waktu ketika banyak pembuahan sukses terjadi, sedangkan Desember adalah waktu yang positif untuk mengandung bayi."

Sementara itu, pertengahan tahun disinyalir bukanlah waktu yang tepat untuk menambah anggota keluarga. "Juni adalah bulan yang beracun," jelas Paul. "Kami melihat pembuahan yang terjadi pada bulan Juni lebih berisiko mengalami keguguran atau lahir prematur."

Para peneliti masih belum tahu pasti penyebab perbedaan risiko tersebut. Diduga, ini ada kaitannya dengan musim yang berhubungan dengan naik turunnya kadar vitamin D pada matahari dan naik turunnya paparan pestisida di udara dan tanah.

Juni adalah masa menanam dan banyak petani menggunakan pestisida untuk membasmi hama. Studi lain mengatakan, kasus spina bifida dan kematian mendadak lebih banyak terjadi pada bayi yang pembuahannya terjadi pada bulan Juni.

Spina bifida adalah kondisi ketika janin tidak berkembang dengan baik di dalam rahim dan tulang belakangnya tidak terbentuk dengan benar (cacat tabung saraf).

Penemuan ini telah dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Reproductive Medicine, menyusul publikasi oleh University of Cambridge di Inggris yang menemukan bahwa bayi yang lahir pada musim panas lebih sehat dibanding bayi yang lahir pada musim dingin.

Penemuan ini mungkin juga membuat khawatir para calon orang tua. "Penting bagi orang tua untuk tidak terlalu takut dengan hasil penelitian ini. Sebab, walau kami yakin ada kaitan yang cukup signifikan antara waktu pembuahan dan angka sukses lahir, risiko ini terbilang minor jika dibandingkan faktor penentu lain seperti pola makan dan olahraga," kata Nicholas Tatonetti, peneliti di Columbia University, Amerika Serikat.  

Studi oleh Indiana University ini masih perlu penelitian yang lebih mendalam untuk menemukan faktor penyebab pasti mengapa bulan yang satu lebih berisiko terhadap janin dibanding bulan-bulan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau