Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2015, 15:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Suplemen Garcinia cambogia dicari orang untuk menurunkan berat badan setelah dipopulerkan oleh Dr. Oz. Ternyata tes laboratorium menemukan suplemen itu tidak bekerja sesuai harapan untuk melangsingkan badan.

Uji laboratorium menemukan 21 dari 29 suplemen Garcinia cambogia yang dijual daring (online) mengandung bahan aktif yang disebut hydroxycitric acid (HCA) kurang dari yang tertera di label.

Hasil uji tersebut dikeluarkan oleh perusahaan penguji suplemen independen bernama LabDoor dan perlu direview oleh ahli lain, proses primer untuk memeriksa hasil penelitian ilmiah.

Kendati demikian, hasil penelitian ini konsisten dengan temuan dari laboratorium independen lain yang menguji suplemen tersebut.

"Saya sudah melihat masalah besar kualitas pada produk Garcinia dan dalam beberapa kasus, tidak ada kandungan HCA dalam produk tersebut. Sementara yang lain memiliki potensi rendah dan jumlah tak sesuai yang tertera di label,"ujar James Neal-Kababick yang tak terlibat dalam penelitian. Ia adalah direktur Flora Research Laboratories, laboratorium penguji makanan dan obat di Oregon, AS.

Bahkan ketika produk tersebut mengandung bahan aktif lebih besar, hanya ada sedikit bukti suplemen tersebut membantu menurunkan berat badan. Demikian kata Neil Thanedar, CEO LabDoor.

Untuk mengevaluasi seperti apa sebenarnya produk Garcinia cambogia, Labdoor menguji 20 suplemen Garcinia paling populer di situs seperti Amazon atau toko vitamin terkemuka. Mereka menggunakan high performance liquid chromatography untuk memisahkan HCA dalam setiap sampel

Sebagian besar sampel mengandung lebih sedikit dari 1.000 mg yang disebut sebagai "dosis aktif." Faktanya, menurut Thanedar beberapa sampel hanya mengandung 50 mg HCA.

Lebih parah lagi adalah bahan kandungan selain HCA. Meskipun tidak menguji bahan lain itu, bahan itu termasuk diantaranya zat tambahan dan bahan yang digunakan dalam pil seperti gelatin untuk kapsul dan selulosa dari tanaman, tepung dan gula.

Perusahaan tersebut sudah melaporkan penemuan itu ke Federal Trade Commission yang mengatur iklan penipuan dan beberapa produsen sudah menarik Garcinia dari pasar.

Penemuan ini tidaklah mengejutkan bagi Neal-Kababick. "Ketika permintaan tinggi dan pasokan terbatas, ada kemungkinan pemalsuan produk. Dalam satu kasus, kami menemukan suplemen berisi maltodextrin alias gula buatan dalam satu produk dan tak mengandung Garcinia sama sekali," katanya.

Beberapa metode produksi Garcinia itu mungkin juga memproduksi konsentrasi HCA lebih tinggi dalam suplemen yang sebenarnya menghilangkan zat fitokimia yang lazim ada dalam tanaman.

Menurutnya, hal itu justru tidak menguntungkan. Ketika itu terjadi, konsumen tak lagi mendapatkan ekstrak Garcinia. Fitokimia adalah kimiawi dalam tanaman yang menentukan warna serta keharuman tanaman yang mungkin punya kandungan biologi aktif di dalam tubuh.

"Zat yang didapat konsumen adalah senyawa yang dimurnikan dari tanaman yang mungkin tak sama khasiatnya dengan tanaman itu sendiri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau