Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunyi Gemeretak Tulang Saat Latihan, Bahayakah?

Kompas.com - 27/11/2015, 13:00 WIB
Pencegahan

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Tampaknya kata mutiara tersebutlah yang harus Anda terapkan jika tidak ingin sendi Anda berada dalam masalah besar.

Latihan dengan intensitas tinggi yang dilakukan secara terus menerus tanpa teknik yang benar atau bahkan memulai aktivitas latihan tanpa dibarengi dengan pemanasan terlebih dahulu akan memiliki risiko kerusakan sendi yang lebih besar lagi.

• Latihan dengan jadwal rutin
Beberapa teknik latihan yang salah dengan intensitas tinggi akan memicu terjadinya cedera sendi. Untuk menghindarinya, maka lakukan latihan dengan jadwal rutin bukan hanya untuk membentuk otot saja, melainkan juga untuk membantu kesehatan sendi.

• Hindari beban terlalu berat
Tak kalah pentingnya, hindari penggunaan beban yang terlalu berat ketika latihan. Sebaliknya, gunakan beban dengan intensitas yang sedang. Beban yang terlalu berat justru akan meningkatkan risiko cedera yang berujung pada kerusakan sendi.

• Jika bertubuh tambun, prioritaskan kardio
Bagi Anda yang mempunyai masalah dengan berat badan berlebih, maka prioritaskan untuk melakukan olahraga kardio terlebih dahulu dengan intensitas yang sedang. Pilih jenis olahraga yang memberikan tekanan lebih kecil pada sendi. Misalnya olahraga ringan seperti jogging, berenang, atau treadmill.

• Nutrisi yang tepat
Terdapat beberapa nutrisi yang tidak dapat kita temukan pada makanan dan hanya dapat diproduksi oleh tubuh kita. Salah satunya adalah Glucosamine dan Condroitin. Kedua senyawa alami tersebut merupakan senyawa alami yang terdapat pada jaringan bantalan antara sendi.
Perlu Anda ketahui, kerusakan sendi biasanya terjadi karena penipisan bantalan sendi yang mengakibatkan pergesekan antara tulang dan menimbulkan rasa sakit.

Jadi, mulai sekarang jika terdapat suara gemeratak pada sendi Anda ketika latihan, maka Anda tak perlu khawatir lagi. Kecuali, suara gemeratak tersebut dibarengi dengan rasa nyeri yang teramat sanagt. Maka hal itu perlu dilakukan penanganan yang serius. (gie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com