Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2015, 12:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Setiap wanita memiliki dua indung telur di kanan dan kiri. Setiap indung telur tersebut berisi ribuan telur yang masih muda atau folikel yang setiap bulan akan membesar, dan hanya satu folikel yang  membesar sangat cepat sehingga menjadi telur yang matang. Jika gangguan terjadi pada siklus ini, maka risiko munculnya kista pun akan meningkat.

Bagaimana kista bisa muncul dan apakah berbahaya? Bagaimana mendeteksi dan mengatasi kista jika hal itu terlanjur ada? Yuk, pahami fakta kista berikut ini.


Munculnya kista

Di dalam ruang panggul seorang wanita terdapat rahim yang diapit oleh dua ovarium. Ovarium adalah organ pembuat sel telur. Di dalam ovarium ada folikel, di dalam folikel inilah sel telur disimpan. Folikel ovarium juga mengeluarkan hormon yang memengaruhi tahapan siklus ovarium.

Setiap bulan, ada satu sel telur yang matang dan keluar dari ovarium menuju tuba falopi (saluran telur). Semua proses ini terjadi atas bantuan berbagai hormon, antara lain adalah  estrogen dan progesteron wanita.

Menurut Mary Jane Minkin, MD, profesor klinis kebidanan, kandungan, dan reproduksi di Yale University School of Medicine, jika folikel tidak melepas sel telur, folikel akan membesar dan berkembang menjadi kista folikel atau kista ovarium.


Cara mendeteksinya

Kista sering muncul tanpa gejala dan bisa hilang dengan sendirinya. Kista folikel, misalnya, kebanyakan tidak memengaruhi siklus menstruasi. Adapun kista korpus luteum timbul karena perdarahan pada waktu pelepasan sel telur.

Darah yang keluar kadang tersamar dengan darah menstruasi. Biasanya, kista korpus luteum menyebabkan sakit di rongga panggul. Namun lagi-lagi, banyak wanita menganggap rasa sakit itu sebagai hal yang wajar karena menstruasi.

Seharusnya, Anda curiga jika saat menstruasi, bagian dalam rongga panggul terasa sakit hebat, atau siklus haid tidak teratur. Kunjungi dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Dokter mungkin akan menemukan satu kista yang ukurannya cukup besar saat pemeriksaan ruang panggul atau saat USG.  

Ada beberapa wanita yang mengalami gejala berupa nyeri di area perut, dan ini bisa jadi petunjuk bagi dokter untuk menduga adanya kista.
 
Beberapa wanita penderita kista mengalami demam, mual, dan muntah. Gejala-gejala ini mungkin saja merupakan tanda infeksi dan harus segera ditangani.

Salah satu hal yang paling membuat dokter khawatir adalah ketika kista menyebabkan ovarium berputar, yang tidak hanya dapat menyebabkan infeksi, tetapi juga menghambat suplai darah ke ovarium.  

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen yang dikenal sebagai adneksa torsi. Kabar baiknya, adneksa torsi jarang terjadi.


Cara dokter memastikan keberadaan kista

Seringkali, diagnosa kista ditegakkan setelah dokter melakukan pemeriksaan ultrasound lewat vagina. Tapi, bisa juga dokter menduga keberadaan kista hanya dari gejalanya saja. Dokter mungkin akan memantau selama beberapa minggu atau bulan sebelum memutuskan untuk melakukan pembedahan.

Sekarang ini, dokter sudah bisa mendeteksi keberadaan kista  melalui darah haid, terutama bagi perempuan yang belum menikah. Cara ini telah dipraktikkan di RSCM Kencana untuk para perempuan muda yang belum menikah.

Operasi dilakukan terutama jika Anda berisiko adneksa torsi, kata Dr. Minkin. Atau jika kista telah bertahan selama lebih dari tiga kali siklus menstruasi, ukuran kista lebih besar dari 10 cm, atau jika ada kecurigaan bahwa massa tersebut bisa berkembang menjadi tumor ganas.

Jika harus dibedah, Anda mungkin akan mengalami salah satu dari dua prosedur: laparoskopi atau laparotomi. Keduanya akan membutuhkan anestesi umum.


Cara mencegah kista

Hamil bisa mencegah tumbuhnya kista, karena saat hamil tidak terjadi ovulasi. Ada juga penelitian yang menyebutkan, bahwa pil KB bisa membantu menekan risiko kista karena alasan yang sama dengan kehamilan, yaitu pil KB membuat seorang wanita tidak mengalami ovulasi.

Perbanyak makan makanan nabati, yaitu sayur dan buah segar serta menjaga kebersihan area intim juga dianjurkan sebagai tindakan pencegahan.

Beberapa kasus penyakit yang berhubungan dengan area kewanitaan disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang memicu pertumbuhan sel secara tidak normal.


Mungkinkah menjadi kanker?

Mungkin saja tapi risikonya kecil. Kista bisa berkembang menjadi kanker ovarium dan risikonya akan bertambah sejalan dengan usia, jelas Dr. Minkin. Setengah dari wanita berusia di atas 63 tahun di Amerika Serikat didiagnosa kanker ovarium, menurut American Cancer Society.

Kanker ovarium adalah penyebab kematian kelima pada wanita. Untuk menentukan apakah kista Anda berupa tumor yang berpotensi menjadi kanker atau bukan, dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasound.

Alat ultrasound dapat mendeteksi apakah kista Anda berisi cairan (kista fungsional yang biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri) atau berupa jaringan padat alias tumor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com