Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2015, 17:05 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Dunia kesehatan diwarnai optimisme menyambut tahun-tahun yang akan datang. Angka kematian akibat penyakit-penyakit yang menjadi momok seperti kanker, HIV/AIDS, atau penyakit infeksi, terus menurun berkat kemajuan ilmu kedokteran. Vaksin pencegah penyakit terus dikembangkan dan inovasi-inovasi yang selama ini tak terbayangkan terus dibuat para ilmuwan.

Apa saja kemajuan yang berhasil dicapai dunia kedokteran di tahun 2015 ini?

1. Ilmuwan Siapkan Vaksin Penurun Kolesterol Jahat

Sebuah vaksin baru ditemukan menurunkan kadar Kolesterol jahat. Vaksin ini diharapkan lebih manjur daripada obat penurun kolesterol statin.

Vaksin tersebut menyasar protein yang disebut PCSK9, pengatur kolesterol dalam darah. Protein itu bekerja dengan mendorong tubuh memecah reseptor tempat kolesterol menempel ketika dibuang dari tubuh.

Periset menguji vaksin ini pada tikus yang terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Kemudian, mereka mengujinya pada sekelompok kecil monyet bersamaan juga dengan statin. Hasilnya, vaksin menurunkan kolesterol secara dramatis.

2. Transplantasi Penis

Transplantasi hati atau ginjal kini menjadi prosedur yang dianggap biasa dalam dunia kedokteran.

Ahli bedah dari Universitas Stellenbosch dan Rumah Sakit Tygerberg, Cape Town di Afrika Selatan sukses melakukan transplantasi penis pertama di dunia. Operasi dilakukan selama 9 jam pada pria berusia 21 tahun.

Pria 21 tahun yang tak disebutkan namanya itu mendapat donor penis dari orang yang telah meninggal dunia. Operasi ini pun terbilang sukses karena pria tersebut kini bisa buang air kecil secara normal. Organ vitalnya itu juga kembali berfungsi secara seksual.


3. Cangkok Rahim

Keberhasilan para dokter melakukan cangkok rahim dianggap sebagai tonggak penting untuk membantu pasangan yang sudah lama mendambakan keturunan.

Cangkok rahim pada dasarnya hampir mirip dengan cangkok organ tubuh lainnya dalam dunia medis. Prosedur ini diperuntukkan bagi wanita yang lahir tanpa rahim, atau rahimnya harus diangkat karena masalah sebelumnya.

Prosedur yang pertama kali dilakukan di Swedia tersebut sukses. Setelah bayi pertama lahir dari wanita yang mendapat cangkok rahim, kini segera menyusul bayi kedua.

4. Obat untuk Mencegah HIV/AIDS

Beberapa produsen farmasi yang mengembangkan obat-obatan pencegah HIV/AIDS kini sudah mulai memasuki tahap akhir.

Salah satu obat, preexposure prophylaxis (PrEP) yang diminum sekali sehari terbukti efektif mencegah infeksi HIV dalam tahap uji klinis.

Obat lainnya, Truvada,  kombinasi dua obat yang memiliki nama generik tenofovir dan emtricitabnie, disetujui oleh Food and Drug Adminitration untuk mencegah infeksi HIV pada 2012.

Penelitian terhadap Truvada juga menunjukkan tingkat efektivitas sampai 90 persen mencegah HIV pada pria gay dan biseksual, serta wanita transgender yang rutin minum pil itu.


5. Vaksin Demam Dengue

Lebih dari 60 tahun sejak virus dengue yang ganas ditemukan, hingga kini belum ada obat dan vaksin untuk mengatasi demam dengue dan DBD.

Tetapi akhirnya vaksin untuk mencegah demam dengue mulai dipakai secara resmi. Meksiko menjadi negara pertama yang akan menggunakan vaksin ini secara luas bagi penduduk di daerah endemik demam dengue.

Perusahaan riset lainnya, termasuk Indonesia masih terus mengembangkan vaksin dengue. Hal itu mendukung target WHO pada 2020 untuk menekan angka kematian akibat dengue 50 persen dan menurunkan 25 persen angka kesakitan akibat dengue.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau