Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegukan Terus, Ternyata Ada Tumor Besar di Leher

Kompas.com - 10/02/2016, 08:00 WIB
KOMPAS.com - Seorang pria yang menderita cegukan terus menerus selama beberapa hari, akhirnya mengetahui penyebab masalahnya itu. Ternyata, ada tumor besar di belakang lehernya.

Kasus ini tidak biasa karena mungkin baru pertama kalinya diketahui tumor menjadi penyebab cegukan.

Dalam pemeriksaan diketahui tumor tersebut menekan saraf phrenic, jalur saraf yang menuju ke diafragma, otot di bawah paru yang mengatur pernapasan.

Saraf yang terjepit itu mengirim sinyal mengganggu ke diafragma sehingga menyebabkan otot berkontraksi tak menentu. Akibatnya adalah cegukan yang tak terkontrol.

Menurut Dr.Mark Goldin, spesialis penyakit dalam, banyak faktor yang bisa mengiritasi saraf phrenic, termasuk infeksi dan obat-obatan. Kedua hal ini juga memicu cegukan terus menerus.

Seorang pria berusia 35 tahun yang tak disebutkan namanya dilaporkan mengalami tiga episode cegukan. Pada dua kejadian pertama ia cegukan selama beberapa hari. Dokter lalu memberinya obat dan ternyata berhasil menghilangkan keluhannya.

Beberapa bulan kemudian ia kembali dilarikan ke rumah sakit karena cegukan dan muntah terus selama lima hari. Pria tersebut juga mengalami gejala kebas dan kesemutan di lengan kirinya.

Walau penyebab rasa kebas itu adalah cidera lama, dan dikira tak berkaitan dengan cegukannya, dokter justru mengetahui ada kaitan antara kedua hal itu.

Beberapa jam setelah ia berada di rumah sakit, gejalanya terus memburuk. Ia mengalami kelemahan, kesemutan, dan kebas di kakinya. Ia juga tak bisa berjalan, menelan, atau menjaga keseimbangan.

Dokter lalu melakukan pemeriksaan MRI pada otak dan sumsum tulang belakang. Hasilnya menunjukkan ada tumor yang kompleks dan besar yang disebut hemangioblastoma.

Tumor itu menekan sebagian besar akar saraf di area leher yang mengarah ke sumsum tulang belakang.

Dokter bedah saraf kemudian berhasil mengangkat tumor itu dan menghilangkan gejala-gejalanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau