KOMPAS.com - Minum air dalam jumlah banyak boleh-boleh saja dilakukan, asal tak berdekatan dengan waktu makan, misalnya 1 jam sebelum makan.
Sayangnya, banyak yang meminum air bergelas-gelas tepat sebelum suapan pertama dimulai, atau bahkan di tengah-tengah waktu makan. Padahal, kebiasaan tersebut bisa mengganggu organ pencernaan dalam mencerna makanan dan menyerap nutrisi secara optimal.
"Ada begitu banyak kekeliruan informasi di luar sana tentang topik ini," kata Ali Miller, RD, ahli gizi integratif dan bersertifikat serta spesialis manajemen berat badan di Naturally Nourished RD.
"Pada praktiknya, ini lebih banyak menimbulkan bahaya ketimbang manfaat baik. Cairan yang berlebihan saat makan dapat menyebabkan kembung, gangguan pencernaan, dan bahkan gangguan penyerapan nutrisi."
Idealnya, Miller mengatakan, perut menjaga tingkat keasaman 1 sampai 2 skala pH, yang membantu memecah protein, merangsang pelepasan enzim pencernaan, membantu dalam penyerapan vitamin seperti B12, dan membantu mengubah makanan menjadi bubur untuk membuat pencernaan bekerja lebih mudah.
Tetapi ketika Anda banyak minum saat makan, Anda memperlambat seluruh proses, yang dapat menyebabkan kembung dan kurang optimalnya kinerja pencernaan.
Walau penelitian menunjukkan Anda akan menghemat beberapa kalori, Anda harus memutuskan apakah itu layak?
Dalam buku Go With Your Gut, penulis Robyn Youkilis merekomendasikan tidak minum setengah jam sebelum makan dan hingga satu jam setelah makan.
Jika Anda benar-benar harus minum, katanya, ambillah seteguk kecil hanya untuk membasuh mulut, atau Anda akan kehilangan manfaat asam klorida yang penting untuk memecah makanan dengan baik.
Jadi, kapan waktu yang ideal untuk minum kala bersantap? Untuk pencernaan yang sehat, batasi diri untuk minum 100 ml air pada waktu makan, semata-mata untuk membantu menelan, kata Miller.
Selain membatasi cairan, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan kinerja pencernaan, yaitu mengunyah lebih lama, makan dalam keadaan rileks, dan makan makanan dengan rasa agak pahit misalnya sawi serta rasa asam misalnya cuka apel untuk membantu menyukseskan diet.
"Semua itu bisa merangsang empedu dan aliran enzim," kata Miller, "Mempertahankan pencernaan dalam kondisi yang ideal untuk memecah makanan dan menyerap nutrisi."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.